Rabu, 26 Februari 2025
Sir. 4:11-19; Mrk. 9:38-40.
Dalam bacaan Injil hari ini, kita mendengar kisah tentang Yohanes, salah satu murid Yesus, yang melaporkan bahwa ada seseorang yang mengusir setan dalam nama Yesus tetapi bukan bagian dari kelompok mereka. Yohanes dan para murid lainnya berusaha melarang orang itu karena ia bukan dari golongan mereka. Namun, Yesus menegur mereka dengan berkata, “Jangan kamu cegah dia! Sebab tidak seorangpun yang telah mengadakan mujizat demi nama-Ku, dapat seketika itu juga mengumpat Aku. Barangsiapa tidak melawan kita, ia ada di pihak kita” (Markus 9:39-40).
Pesan utama dari Injil ini adalah keterbukaan Tuhan kepada setiap orang yang memiliki kehendak baik dan melakukan kebaikan dalam nama-Nya. Yesus mengajarkan kepada kita bahwa kerajaan Allah bukanlah milik kelompok eksklusif tertentu. Setiap orang yang bertindak dalam kasih, kebaikan, dan iman kepada-Nya adalah bagian dari karya keselamatan Allah, walaupun mereka mungkin berasal dari golongan yang berbeda dari kita.
Sering kali dalam kehidupan, kita cenderung berpikir secara eksklusif, seolah-olah hanya kelompok kita yang memiliki kebenaran dan hanya cara kita yang benar. Sikap seperti ini dapat membuat kita menutup diri dari orang lain dan bahkan menolak pekerjaan Tuhan yang terjadi melalui mereka. Yesus menegur sikap ini dan mengajak kita untuk melihat bahwa Tuhan bekerja melalui berbagai cara dan berbagai orang, bahkan di luar batasan yang kita buat sendiri.
Saudara-saudari, dalam hidup beriman kita, kita dipanggil untuk memiliki hati yang terbuka seperti Kristus. Kita diajak untuk tidak mudah menghakimi orang lain hanya karena mereka berbeda dari kita. Sebaliknya, kita harus bersyukur dan mendukung setiap tindakan kasih yang dilakukan dalam nama Tuhan, siapa pun yang melakukannya.
Pernahkah kita menutup diri terhadap kebaikan yang datang dari orang lain hanya karena mereka berbeda pandangan atau berasal dari kelompok yang tidak kita kenal? Injil hari ini mengajak kita untuk mengubah pola pikir kita, untuk lebih menghargai dan mengakui bahwa Tuhan bekerja melalui banyak cara dan banyak orang.
Marilah kita belajar untuk lebih inklusif, lebih menghargai kebaikan di mana pun itu ditemukan, dan lebih rendah hati dalam melihat karya Tuhan di dunia. Sebab, seperti yang dikatakan Yesus, “Barangsiapa tidak melawan kita, ia ada di pihak kita.” Semoga Tuhan membimbing kita untuk semakin terbuka dalam kasih dan persaudaraan sejati. Amin.