Rabu, November 6, 2024
Berita

Diskusi Kitab Suci Bulan Maret: Eksplorasi Peran Maria dalam Injil Lukas

Oepoi, 12/3/2024 — Bertempat di aula Seminari Menengah St. Rafael Oepoi, kegiatan diskusi Kitab Suci yang diprakarsai oleh para relawan Komisi Kitab Suci Keuskupan Agung Kupang kembali digelar. Pada pertemuan kali ini, tema yang dibahas adalah ‘Maria Dalam Injil Lukas’. Kegiatan yang berlangsung pada Selasa, 12 Maret 2024 ini diikuti oleh kelompok relawan Kitab Suci, anggota Legio Maria, mahasiwa dan siswa seminari, berjumlah 24 orang.

Narasumber diskusi, RD Sipri Senda, memantik diskusi dengan pengantar awal mengenai Maria dalam injil Lukas. Selanjutnya para peserta berproses bersama dalam mencari teks-teks yang berbicara mengenai Maria dalam injil Lukas. Dalam proses ini para peserta menemukan 8 teks, yaitu Lukas 1:26-38, 1:39-45, 1:46-56, 2:1-7, 2:8-20, 2:21-40, 2:41-52, 11:27-28.

Sambil mencari dan menemukan teks, para peserta pun diajak untuk mengajukan pertanyaan seputar teks Kitab Suci secara umum maupun secara khusus mengenai injil Lukas. Pertanyaan yang lebih banyak diajukan adalah mengenai setiap teks yang dibahas. Misalnya pertanyaan tentang saat mana Maria mengandung Yesus, apa artinya kunjungan Maria kepada Elisabet, mengapa dikatakan bulan yang keenam, apa artinya kain lampin, mengapa ada sensus, dan lain-lain. Semua pertanyaan dijawab narasumber sambil mengajak peserta membolak balik Kitab Suci untuk mencari jawaban yang sudah tertera pada bagian teks sebelumnya. Pembaca melihat teks paralel setiap ayat dengan cara melihat catatan kaki. Misalnya pertanyaan mengenai mengapa setiap anak sulung dipersembahkan kepada Tuhan, ditemukan jawabannya dengan melihat teks paralel pada catatan kaki yaitu Keluaran 13:2. Bagian lain dijelaskan langsung oleh narasumber untuk membuka wawasan peserta hingga memahami latar belakang dan makna dari setiap teks tertulis.

Misalnya tentang latar belakang diadakannya sensus penduduk oleh kaisar Agustus. “Ada dua alasan yaitu militer dan ekonomi. Militer berkaitan dengan kepentingan kekuatan militer dalam menguasai daerah jajahan. Dengan mengetahui jumlah penduduk daerah jajahan, penguasa Romawi tahu kekuatan setempat, sehingga bisa antisipasi pemberontakan dan lain-lain. Kepentingan ekonomi berkaitan dengan pajak untuk negara. Dengan mengetahui jumlah penduduk setempat, penguasa Romawi bisa kalkulasi jumlah pajak di wilayah itu dan memungutnya melalui pemungut pajak yang membeli lisensi memungut pajak. Contohnya Zakeus di wilayah Yeriko.” Jelas RD Sipri.

Melalui diskusi Kitab Suci ini, para peserta tidak hanya melihat peranan Maria dalam sejarah keselamatan, tetapi juga mendapat informasi pengetahuan mengenai latar belakang sosiologis, ekonomi, politik, dan budaya dari teks tertulis, sehingga pemahaman mengenai isi teks semakin jelas. Setelah diskusi para peserta berfoto bersama narasumber dan bersepakat agar kegiatan bulan depan dilaksanakan lagi di aula Seminari.

Bagikan ke

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *