Umat KUB Sta Maria Ratu Damai Dalami Tema Katekese “Membangun Ekonomi Solidaritas”
Kupang, 23/2/2024 — Bertempat rumah bapak Sebas Hasan, kelompok umat basis Sta. Maria Ratu Damai, paroki Sta. familia Sikumana, mengadakan katekese masa prapaskah dengan fasilotator bapak Alo Hanu Beo. Peserta yang hadir 20 orang yang semuanya berasal dari KUB ini.
Proses katekese untuk kedua kalinya ini berlangsung dengan penuh rasa kekeluargaan, kedamaian dan kebahagiaan. Sub tema yang diangkat pada minggu kedua, “Membangun Ekonomi solidaritas” yang terdapat dalam teks Kej 2: 4-15 yang berbicara tentang kisah penciptaan alam dan manusia. dalam pendalaman Teks ini semua peserta memahami dengan baik bahwa,Tuhan memberikan tanggung jawab kepada manusia untuk memelihara alam dengan bijaksana. Manusia diciptakan dari debu tanah. Bahasa Ibrani untuk debu tanah adalah adamah. Manusia yaitu adam (artinya debu) diberikan kewenangan untuk mengatur dan memelihara alam ciptaan. Manusia ditempatkan di taman Eden dengan tugas mengerjakan dan memelihara demi kehidupan dan kesejahteraan manusia.
Dalam proses pendalam teks, para peserta membaca dengan teliti dan dengan dibantu oleh fasilitator para peserta mendalami dan menjawab semua pertanyaan yang telah disediakan dalam draf yang di kirim oleh komisi Kitab Suci Keuskupan Agung Kupang.
Setelah mendalami teks Kitab Suci, beberapa orang dari peserta membagikan pengalaman iman mereka seperti Sharing dari ibu mimi yang mengatakan bahwa tugas yang diberikan Allah pada manusia adalah tugas yang mulia, maka sebagai manusia yang diciptakan oleh Allah manusia harus terus memelihara alam ciptaan Tuhan. Demikian juga tanggapan dari Ibu Ance yang mengatakan bahwa Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling istimewa karena manusia di hidupkan dari napas Allah sendiri. Allah yang maha murah menciptakan alam semesta dengan kekayaan alam yang berlimpah dan Allah memberikannya kepada manusia sebagai warisan yang harus dipelihara, dijaga dan dimanfaatkan sesuai kebutuhan manusia. begitu juga tanggapan dari Ibu Tin yang mengatakan bahwa Alam ciptaan merupakan titipan Tuhan yang harus mendapat perlakuan yg baik dan benar agar tetap terjaga kelestariannya janganlah mengexplorasi kekayaan alam hanya untuk kepentingan pribadi sehingga merusak ekosistim yang ada.
Para peserta dengan gembira membagikan pengalaman iman tanpa rasa cemas, mereka saling berbagi cerita mengenai alam lingkungan yang harus terus dipelihara dan dijaga. Katekese ini juga membuat setiap peserta kemudian memahami bahwa dari pengalaman iman yang dibagikan akan membantu mereka dalam menghayati dan menjalani hidup dengan lebih baik sebagai manusia ciptaan Allah yang diberikan tanggung jawab demi memenuhi kebutuhan hidup manusia itu sendiri. Demikian kisah penciptaan mengingatkan kembali kepada manusia supaya menempatkan Tuhan sebagai pusat dari segala sesuatu. Segala ciptaan berasal dari karya agung Allah. Alam ciptaan adalah warisan dari Tuhan untuk semua orang, bukan hanya untuk beberapa orang.
Para peserta memahami dengan baik tugas yang diberikan Allah yakni merawat dan mengelola lingkungan alam supaya tetap tetap menjadi daya sokong bagi kehidupan sendiri maupun bersama-sama. Harapan yang diukir dari setiap anggota, agar katekese seperti ini dapat terus dilanjutkan dalam suasana kekeluargaan dan saling mendukung dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup