Katekese APP 2024 Pekan Kedua, Umat Wilayah Fatululi B Dalami Tema ‘Membangun Ekonomi Solidaritas’
Bertempat di rumah kediaman Bapak Dami Rani, belasan umat Wilayah Fatululi B, Paroki Santa Maria Assumta melaksanakan kegiatan katekese Aksi Puasa Pembangunan (APP) 2024 untuk minggu kedua. Adapun tema yang dibahas kali ini adalah “Membangun Ekonomi Solidaritas” . Kegiatan yang berlangsung Kamis, 22 Februari 2024 ini, dipandu oleh RD Sipri Senda sebagai fasilitator, dan sumber bacaan untuk pertemuan kedua ini diambil dari Kitab Kejadian 2:4-15.
Agar lebih mendalami tema ini, para peserta mula-mula diantar untuk mencermati kenyataan terkait persoalan ekonomi yang merusak ekologi. Banyak terjadi di sekitar kehidupan umat, hal-hal yang merusak lingkungan alam. Orang ingin mengeruk keuntungan ekonomis sebesar-besarnya, tanpa mempedulikan sesama maupun alam. Sesama akhirnya menderita, dan alam juga rusak. Contoh yang diangkat adalah hal-hal praktis di sekitar umat, yakni eksploitasi batu alam pinggir pantai yang menyebabkan abrasi, buang sampah sembarangan, penggunaan pestisida di lahan sayur, penggunaan bahan kimia pemusnah rumput, dll. Semua kenyataannyang diangkat memperlihatkan sikap manusia yang ceroboh terhadap alam hanya demi kepentingan egoistik tapi merugikan sesama dan alam.
Dari proses katekese ini, para peserta sampai pada titik kesadaran tentang pentingnya mengembangkan ekonomi solidaritas. “Ekonomi solidaritas tidak hanya mengenai solider dengan sesama, tetapi juga solider dengan alam. Alam adalah sumber daya utama yang menyediakan kebutuhan hidup kita. Maka penting untuk memelihara alam lingkungan kita. Dua kata kerja dalam ayat 15 adalah mengolah dan memelihara. Kita memanfaatkan sumber daya alam dengan bijaksana agar alam tidakbrusak melainkan terpelihara untuk kelangsungan hidup generasi mendatang,” jelas RD Sipri Senda.
Di akhir katekese, para peserta sepakat untuk membangun kesadaran ekologis sebagai wujud ekonomi solidaritas dari keluarga masing-masing. Setiap keluarga berusaha menjadikan rumah dan lingkungan rumah sebagai taman Eden. Pelbagai upaya sadar lingkungan dapat dilakukan sebagaimana terungkap dalam sharing.
Ketua Wilayah Fatululi, Bapak Paul Beo, mengingatkan, “Semua keluarga Katolik di wilayah ini wajib mengupayakan taman Eden di rumah masing-masing. Mereka yang tidak sempat ikut katekese malam ini akan disampaikan juga supaya pesan katekese ini diwujudkan di wilayah kita. Kita berharap, persoalan minimnya solidaritas kita dengan lingkungan alam lewat perilaku kita yang buruk dapat hilang, dan kita semakin mengolahbdan memelihara lingkungan hidup kita dengan bijaksana. Rumah kita adalah taman Eden kita.”