Minggu, Desember 8, 2024
Renungan Harian

Rabu, 1 November 2023

– Hari Raya Semua Orang Kudus
Why. 7:2-4,9-14;
1Yoh. 3:1-3;
Mat. 5:1-12a

Hari ini kita merayakan Hari Raya Semua Orang Kudus. Hari ini adalah hari yang istimewa bukan hanya untuk mengakui para martir dan orang-orang kudus yang dikanonisasikan dalam lingkungan iman gereja Katolik, melainkan juga begitu banyak saksi Kristus tak dikenal, yang juga menjalani hidup kudus dan mereka telah menerima ganjaran hidup kekal di surga. Beberapa dari orang-orang kudus ini bahkan mungkin saja termasuk orang-orang yang kita kenal pada waktu mereka masih hidup di dunia – para anggota keluarga kita, para sahabat kita, para rekan kerja kita, dan lain sebagainya, pokoknya siapa saja “yang bersih tangannya dan murni hatinya” (Mzm 24:4).

Mereka adalah pribadi-pribadi yang hidupnya mencerminkan kesempurnaan dan kerendahan hati menurut apa yang dimaksudkan oleh “Sabda-sabda Bahagia” yang diucapkan Yesus. Mereka adalah pribadi-pribadi yang merangkul panggilan Yesus untuk menjadi serupa dengan Dia dan memperkenankan Roh-Nya untuk membebaskan mereka dari kedosaan. Mereka memberi kesaksian bahwa sebenarnya siapa saja dapat menjadi orang kudus – siapa saja dapat menjadi warga surga.

Karena itu, perayaan hari ini mengingatkan kita, bahwa tujuan hidup kita adalah sampai pada keilahian, pada keabadian Bersama dengan Tuhan. Dan untuk itu, jalan hidup yang harus ditempuh adalah jalan ilahi dan bukan jalan manusiawi. Jalan ilahi sebenarnya bukanlah jalan yang berat, melainkan jalan yang sederhana. Jalan ilahi tampaknya berat, karena kita tidak terbiasa dengan jalan ini atau bahkan tidak membiasakan diri lewat di jalan ini. Oleh karena itu, kita diminta untuk senantiasa bertobat dan kembali ke jalan ilahi, seperti para kudus. Mereka adalah manusia, sama seperti kita, yang pernah juga jatuh dalam dosa. Hanya saja, mereka kemudian segera bangun, bangkit, bertobat dan kembali ke jalan ilahi. Mereka sepertinya hendak mengajari kita bahwa jalan ilahi ini tampaknya berat, tetapi membawa kebahagiaan, karena berjalan di jalan ilahi berarti menuju Allah dan menuju Allah berarti menuju kebahagiaan sejati

Bagikan ke

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *