Jumat, Juli 26, 2024
Renungan Harian

Rabu, 4 Oktober 2023

Peringatan Wajib St. Fransiskus dr Assisi
Neh. 2:1-8;
Luk. 9:57-62;

Mengikuti sesuatu yang viral di media sosial bukanlah hal yang sulit. Kita hanya cukup membuka akun media sosial untuk bisa mengetahui postingan yang sedang viral tersebut. Bahkan kita tidak sekadar tahu, tetapi juga ikut terlibat dalam peristiwa yang sedang viral tersebut, misalnya menggunakan pakaian, dandanan, hingga tutur kata yang persis sama dengan apa yang sedang viral. Namun, ketika hal tersebut sudah tidak viral lagi, kita pun juga tidak akan mengikutinya lagi dan menggantinya dengan tren yang lain.

Hal ini berbeda dengan mengikuti Yesus. Yesus tidak dapat disamakan dengan sesuatu yang hari ini viral dan dalam beberapa waktu kemudian ditinggalkan. Mengikuti Yesus tidak bisa setengah-setengah, tetapi harus tetap selama-lamanya! Seluruh jiwa dan raga kita harus terarah kepada-Nya. Artinya, segala hal-hal yang menghalangi cinta kita kepada Kristus perlu disingkirkan.

Panggilan mengikuti Yesus berarti kesediaan melepaskan diri dari segala keterikatan pada hidup yang lama, menyangkal diri, dan memberi diri bagi pelayanan. Ibarat petani yang membajak, ia memfokuskan pandangannya pada tujuan. la tidak boleh menoleh ke belakang lagi. Kita belajar bahwa ketika membuat keputusan untuk mengikut Yesus, kita harus fokus kepada Yesus dan siap menerima segala konsekuensinya.

Apa yang diajarakan Yesus ini direalisasikan secara tepat oleh Santo Fransiskus Assisi. Maka, layak dan sepantasnya kalau Gereja memberikan penghormatan khusus dengan menjadikan figur ini sebagai salah satu tokoh besar yang rela memberikan dirinya secara total dan meninggalkan segalanya demi cintanya kepada Yesus. Ratusan tarekat dan kongregasi, baik pria maupun wanita, mengikuti spiritualitas Santo Fransiskus Assisi.

Bagikan ke

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *