Jumat, Juli 26, 2024
Berita

Bible Outbond Yang Mengevangelisasi

Mengisi hari libur nasional ditanggal 28 September 2023, kelompok relawan Kitab Suci KAK bekerja sama dengan kelompok Solidaritas kembali secara kreatif mengadakan kegiatan Bible Outbond yang bertempat di Kebun Agrowisata Fatukoa (Kebun TAFA) milik Ko Edi di area Fatukoa. Dengan 15 orang peserta yang hadir mengisi kegiatan tersebut serta Pastor moderator Romo Siprianus Senda, didampingi Frater Pier Amalo dari Seminari Tinggi St. Mikael Penfui. Ide kegiatan ini adalah untuk mengisi bulan kitab suci Nasional, dengan terus mengembangkan kegiatan-kegiatan yang semakin mendekatkan umat katolik dengan kitab sucinya sendiri.

Rancangan kegiatan Bible Outbond mencakup kegiatan diskusi Kitab Nabi Yunus dan Nabi Yoel, diskusi iman gereja katolik, sharing iman, lalu ditutup dengan misa bersama.

Dalam proses diskusi Kitab suci yaitu Kitab Nabi Yunus dan Nabi Yoel, Romo Siprianus Senda memberikan kesempatan secara luas untuk para peserta menanyakan semua hal yang terkait dengan kedua kitab tersebut. Hal ini ditanggapi oleh peserta diskusi dengan antusias. Pertanyaan demi pertanyaan bermunculan dari peserta kegiatan berlangsung kurang lebih selama 2 jam, tentu saja hal ini menggambarkan rasa ingin tahu yang kuat akan pemahaman kitab Nabi Yunus dan Nabi Yoel, dan semuanya dijawab secara mendetail pula oleh Romo Sipri juga tidak ketinggalan Frater Pier ikut memberikan tanggapannya.

Nabi Yunus dan Nabi Yoel adalah dua nabi kecil dalam kitab perjanjian lama, yang mana kedua nabi ini dijadikan model untuk direfleksikan dalam katekese-katekese BKSN 2023. Perjalan panggilan dari kedua nabi yang berawal dari proses evangelisasi diri, karena karya Tuhan dalam panggilan hidup kedua nabi, kemudian membawa mereka pada proses Pertobatan diri, lalu kasih Tuhan membawa keselamatan dan menggerakkan persatuan. Kisah kedua nabi ini begitu kaya inspirasi akan iman kepada kasih Allah yang membawa keselamatan tidak hanya kepada kedua nabi tersebut namun juga untuk bangsa yang tidak mengenal Allah yaitu bangsa Niniwe dan bangsa Israel sendiri yang tidak lagi hidup seturut kehendak Allah. Dalam prosesnya Tuhan memanggil kedua nabi dengan cara yang tidak terduga dan meskipun kedua nabi tersebut terus menolak, namun kerahiman Tuhan tetap membawa keduanya pada pertobatan yang kemudian mengubah bangsa-bangsa sesuai yang Tuhan kehendaki. Keduanya menjadi alat untuk perubahan yang Tuhan kehendaki.

Kisah inspiratif dari kedua nabi ini tentu saja menjadi bahan pembelajaran yang menarik untuk siapa saja yang membaca dan mendalami kedua kitab ini dan tentu saja kemudian diamalkan dalam kehidupan sehari-hari setelah direfleksikan secara iman.

Setelah rehat sejenak untuk santap siang bersama pukul 12.00 WITA dalam suasana kekeluargaan yang apa adanya, kegiatan kembali berlanjut dengan sesi sharing iman. Peserta kegiatan boleh memilih salah satu topik minggu katekese untuk direfleksikan sesuai pengalaman iman dan dbagikan sebagai kisah yang membawa peneguhan bagi sesama lain yang mendengar. Semua peserta secara bergiliran mendapat kesempatan untuk berbagi kisah iman dan nilai-nilai refleksinya. Tidak ketinggalan Romo Sipri dan Frater Pier ikut membagikan sharing kehidupan mereka. Ada kisah-kisah yang lucu membuat semua peserta tergelak dalam tawa yang riang, ada yang mengharukan hingga membuat air mata menetes, setiap peserta membawakan dengan karakter cerita masing-masing namun penuh inspirasi dan reflektif. Selain belajar dari kisah hidup nabi Yunus dan Yoel, namun kita juga belajar dari pengalaman iman dari sesama kita, yang memiliki nilai-nilai positif yang mengalirkan energi baik untuk siapa saja yang mendengarnya. Dengan begitu, kitab bisa saling mendoakan satu sama lain sebagai saudara seiman yang saling tolong menolong dalam hidup iman. Seperti Tuhan mengutus Nabi Yunus dan Nabi yoel untuk menolong bangsa Niniwe dan bangsa Israel, kita pun diutus untuk saling tolong menolong, topang menopang. Kegiatan sharing iman yang begitu menarik menenggelamkan semua peserta dalam saling mendengarkan hampir 1,5 jam lamanya, ditutup dengan pernyataan seorang peserta kegiatan, Ibu Densi , yang mengungkapkan rasa terima kasih diberikan kesempatan untuk dapat terlibat dalam kegiatan belajar dan sharing kitab suci bersama pada kesempatan ini, yang mana beliau merasa bersyukur dan terberkati dengan dapat belajar pengalaman-pengalaman iman yang dibagikan, tentu saja ini menjadi satu motivasi untuk beliau semakin bersyukur, kuat menjalani kehidupannya sebagai seorang beriman Kristen dan bisa berdampak baik bagi sesama.

Rangkaian kegiatan kemudian ditutup dengan doa kerahiman, koronka, dan misa Bersama. Dalam suasana kebun Tefa yang tenang dan hening, meskipun angin sedikit bertiup kencang namun tidak menghalangi kekhusukan doa-doa dan misa yang dijalankan. Romo Sipri memimpin misa penutup dalam suasana kekeluargaan dan diikuti dengan khusuk oleh semua peserta, mempersembahkan semua rangkaian katekese dan sharing iman dalam kurban misa.

Setelah misa Bersama, peserta berkesempatan mendengarkan penjelasan tentang Meditasi, sebagai salah satu cara berdoa, yang dipaparkan oleh Ibu Densi yang juga merupakan salah satu anggota kelompok doa meditasi dari Paroki St.Yoseph Naikoten. Sambil menikmati snack sore bersama, peserta kegiatan menerima informasi yang baik dari sesama peserta. Selanjutnya Ibu Densi secara sukarela mengajak dan memandu semua peserta kegiatan untuk sejenak melakukan Latihan meditasi Bersama. Semua peserta mengikuti Latihan tersebut dalam keheningan yang khusuk.

Tepat pukul 17.00 WITA kegiatan Bible Outbond berakhir dan semua peserta kembali ke rumah masing-masing dengan sukacita membawa sejumlah pengetahuan kitab suci, dan inspirasi hidup yang meneguhkan iman yang diperoleh selama kegiatan seharian ini. (Marselina Christina)***

Bagikan ke

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *