Sabtu, Juli 27, 2024
Renungan Harian

Jumat, 28 Juli 2023

Keluaran 20:1-17;
Matius 13:18-23;

Dalam Injil hari ini, Yesus memberikan penjelasan seputar perumpamaan tentang seorang panabur yang menaburkan benih ke dalam 4 tanah yang kondisinya berbeda: ada yang di jalan setapak, di tanah berbatuan, di antara semak duri, dan di tanah yang subur. Benih yang ditaburkan adalah Firman Tuhan dan tanah adalah gambaran sikap manusia yang menerima Firman Tuhan. Allah memberikan kebebasan sepenuhnya kepada setiap orang untuk memilih menjadi tanah setapak, yang berbatu, yang dipenuhi dengan semak duri, atau menjadi tanah yang subur.

Namun Yesus menunjukkan bahwa pada akhirnya hanya tanah yang baiklah yang akan membuahkan hasil dari benih itu. Sementara tanah yang lain tidak akan mengembangkan benih firman itu.

Allah mengajak kita untuk mengolah diri kita agar menjadi lahan yang baik demi pertumbuhan benih-benih kebaikan yang sudah kita miliki. Kita semua diberi benih firman yang unggul. Kita semua mempunyai potensi yang besar untuk menjadi lahan yang subur.

Maka sabda Yesus hari ini adalah ajakan untuk mengolah diri kita agar menjadi tanah yang baik untuk firman Tuhan. Jika masih menjadi tanah yang berbatu, tetap ada kesempatan dan harapan untuk diolah menjadi tanah yang subur. Allah senantiasa memberi kesempatan kepada kita untuk ikut ambil bagian dalam menyuburkan sabda-Nya. Seluruh hidup kitalah yang menjadi tanah bagi benih itu.

Karena itu, jangan sia-siakan benih yang baik yang telah ditaburkan Allah dalam hati kita. Dan caranya adalah dengan menjalani hidup kita dengan kesadaran penuh, yakni kesadaran untuk membawa kebaikan dan kebenaran dalam tiap tindakan, kata-kata dan cara berada kita.

Bagikan ke

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *