Sabtu, Juli 27, 2024
Renungan Harian

Senin, 24 Juli 2024

Keluaran 14:5-18
Matius 12:38-42

Dalam hidup kita, selalu ada banyak tanda dan simbol untuk memaknai sesuatu. Namun tidak jarang, tanda atau simbol ini justru membuat orang ragu-ragu akan kebenaran suatu hal. Karenanya orang lalu menuntut sebuah bukti yang kongkrit agar dirinya percaya akan suatu hal.

Dalam beriman pun, tidak jarang kita juga masih sering menuntut sebuah tanda dari Tuhan, seperti dalam kisah Injil hari ini. Kita seakan kurang percaya sepenuhnya bahwa Tuhan senantiasa hadir dalam hidup kita. Kita kurang percaya karena kehadiran-Nya tidak selalu dalam bentuk jelas, spektakuler, mencengangkan seperti yang kita inginkan.

Hari ini Yesus menjelaskan bahwa diri-Nya adalah tanda paling besar yang dihadirkan Allah bagi dunia. Hanya saja itu tidak dilihat oleh para murid-Nya. Banyak dari orang-orang yang mengikuti Yesus berharap melihat kehebatan-kehebatan Yesus. Mungkin saja bayangan mereka bahwa Mesias itu seperti superhero, tindakan dan tingkah lakunya penuh dengan nada kepahlawanan, keajaiban, membuat orang-orang berdecak kagum.

Karena itu Injil hari ini mengajak kita untuk menyadari bahwa dalam berbagai kesempatan, yang dibutuhkan bukanlah tambahan tanda dari Allah, melainkan hati yang peka melihat kehadiran Allah. Kita cenderung melewatkan berkat dan tanda dari Allah yang sedang menyapa karena kita terbiasa tergesa-gesa menilai segala sesuatu. Karenanya, Sekali waktu kita perlu berhenti sejenak, menenangkan diri dan mencermati karya Allah dalam hidup kita seperti umat Israel di tepi pantai setelah menyeberangi Laut Teberau, sehingga mereka mampu menyatakan “TUHAN itu kekuatanku dan mazmurku, la telah menjadi keselamatanku” (Kel. 15:2).

Bagikan ke

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *