Kamis, Juli 25, 2024
Berita

Perkawinan adalah Hadiah Indah dari Tuhan untuk Menguduskan Manusia

Pada hari ketiga Indonesian Youth Day ke-3 (28 Juni 2023), para peserta dari kelompok Elisabeth dibagi ke dalam tiga kelas untuk mendalami beberapa topik. Salah satunya adalah kelas “Hidup Berkeluarga” yang dilaksanakan di ruangan Dining Hall JSC Jakabaring, Palembang.

Dalam kelas tersebut, Romo Eko Wahyu fokus membahas mengenai hidup berkeluarga dalam agama Katolik, sementara Anastasia Satriyo memfokuskan pada hal-hal yang memengaruhi ketenteraman kehidupan berkeluarga. Romo Eko menyampaikan pentingnya adanya cinta kasih yang tulus dalam hidup berkeluarga dan menekankan bahwa pemilihan pasangan hidup harus didasarkan pada kebebasan, bukan keterpaksaan. Ia juga menekankan pentingnya membangun relasi dan bergaul dengan banyak orang, karena hal tersebut membantu pemuda dalam memilih pasangan hidup yang sesuai. Romo Eko mengajak peserta IYD untuk membuka hati dan bersikap aktif dalam mengenal orang lain. Ia menyatakan bahwa jika hati terbuka, banyak koneksi dan jaringan yang akan membantu pemuda menemukan pasangan hidup. Ia juga menekankan bahwa pemuda tidak boleh hidup dalam kekhawatiran dan takut, karena hal tersebut dapat menjauhkan mereka dari rahmat Tuhan.

Romo Eko menyatakan bahwa perkawinan adalah hadiah indah dari Tuhan untuk menguduskan manusia. Namun, menuju pengudusan tersebut, perlu melewati pengorbanan dalam hidup berkeluarga, seperti pengorbanan waktu, tenaga, dan materi untuk orang yang kita sayangi.

Anastasia Satriyo menambahkan pengetahuan dari sisi psikologi tentang hidup berkeluarga. Ia menjelaskan bahwa dalam keluarga, terdapat berbagai emosi yang sulit untuk diungkapkan. Pengelolaan emosi menjadi penting dalam menjaga keharmonisan keluarga, terutama saat terdapat perbedaan sikap dan sifat antar anggota keluarga.

Dalam kesimpulan acara tersebut, Romo Eko mengingatkan peserta untuk menerima perasaan, baik yang baik maupun yang buruk, namun tidak dikendalikan oleh perasaan tersebut. Ia menekankan pentingnya menggunakan akal sehat dalam mengelola perasaan agar tidak terjebak dalam tindakan yang negatif.

Romo Eko juga menegaskan kepada peserta IYD untuk tidak terjebak dalam relasi yang tidak sehat. Ia mengingatkan agar tidak melanjutkan hubungan yang sudah terdapat kekerasan fisik atau hal-hal yang berpotensi berdampak negatif di masa depan. Romo Eko menekankan perlunya menjadi tulus dan cerdik dalam menjalani hubungan, seperti yang tertulis dalam Alkitab.

Acara “Hidup Berkeluarga” ini memberikan wawasan yang berharga bagi peserta IYD 3 dalam mempersiapkan diri untuk hidup berkeluarga yang sehat dan berkualitas. Para peserta diberikan pemahaman mengenai nilai-nilai Katolik dalam pernikahan, pentingnya mengelola emosi, dan bagaimana membangun relasi yang sehat dan tulus. Dengan pengetahuan ini, peserta IYD 3 diharapkan dapat membawa dampak positif dalam kehidupan berkeluarga mereka dan mampu menjadi saksi hidup yang baik bagi masyarakat sekitar.

Bagikan ke

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *