Kamis, Oktober 10, 2024
Berita

Katekese Minggu IV Wilayah Fatululi B: Merenungkan Sukacita dalam Keadilan Allah

Kupang, 25/9/2024 — Bertempat di Kelompok Umat Basis (KUB) Pastor Sanjaya, umat Wilayah Fatululi B, Paroki Santa Maria Assumpta Kupang, melaksanakan katekese minggu keempat pada Rabu, 25 September 2024. Kegiatan ini dipandu oleh RD Sipri Senda, Ketua Komisi Kitab Suci Keuskupan Agung Kupang. Pada pertemuan keempat ini, subtema yang direnungkan adalah “Menjadi Manusia yang Bersukacita karena Allah yang Adil”. Tema ini direnungkan dengan inspirasi dari kitab Habakuk 3:1-19.

Dalam pembahasannya, RD Sipri menjelaskan bahwa teks Habakuk 3 adalah doa puisi nabi yang dipenuhi dengan ungkapan metafora. Doa ini lahir dalam konteks penderitaan bangsa Israel yang berada dalam pembuangan di Babel. “Nabi Habakuk meramalkan bahwa keadilan Allah akan menyatakan diri dalam menghukum bangsa Babel yang menindas Israel, sementara kepada Israel diberikan harapan dan optimisme bahwa Tuhan Penyelamat akan bertindak,” jelasnya.

Meskipun bangsa Israel menghadapi penderitaan yang berat, mereka tetap dipanggil untuk bersukacita. Hal ini menjadi pesan utama yang disampaikan melalui katekese ini, yakni bahwa umat beriman bisa mengalami sukacita meski dalam kesulitan, karena keadilan Allah akan datang pada waktunya.

Setelah pemaparan tentang konteks teks tersebut, peserta katekese diajak untuk merenungkan pesan Tuhan yang relevan dengan kehidupan mereka saat ini. Sesi sharing iman kemudian memperkaya permenungan ini, ketika peserta membagikan pengalaman mereka dalam menghadapi berbagai tantangan hidup. Mereka berbagi bagaimana, melalui doa dan iman, mereka mampu bertahan dalam penderitaan, serta menemukan kekuatan dari keyakinan bahwa Tuhan akan menunjukkan kebaikan-Nya.

“Di balik setiap tantangan, ada hikmah dan kekuatan untuk tetap setia mengimani Allah. Pada waktunya, Tuhan akan menyatakan mujizat dan memberikan solusi,” ungkap salah satu peserta dalam sharing-nya. Para peserta menyadari bahwa pengalaman akan keadilan dan kebaikan Tuhan membawa sukacita yang mendalam, bahkan di tengah kesulitan.

 

RD Sipri menutup permenungan dengan menekankan pentingnya harapan dalam iman. “Manusia beriman patut bersukacita karena Allah Penyelamat tidak pernah meninggalkan umat-Nya, bahkan dalam tantangan berat sekalipun. Harapan yang diberikan oleh nabi Habakuk menjadi inspirasi bagi kita semua untuk terus mempercayai Allah yang adil. Harapan itu memberikan kekuatan, dan sukacita iman akan terus tumbuh saat kita menyaksikan Allah bekerja dalam hidup kita,” simpulnya.

Katekese ini menjadi momen refleksi mendalam bagi seluruh umat, mengajak mereka untuk terus hidup dalam sukacita karena Allah yang setia dan adil.

Bagikan ke

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *