Rabu, Oktober 9, 2024
Berita

Akhirnya, Umat Kapela Nifununa Berkatekese di penghujung BKSN 2024

Di akhir pekan ketiga, dalam perjalanan menuju Kuasi Paroki Siolais, saya berkesempatan mampir di satu kapela yang masih dalam wilayah kuasi Siolais, kapela St. Yohanes Pemandi Nifununa. Selain karena ada janji temu untuk katekese bersama sekami di kapela tersebut, saya juga ngobrol dengan beberapa umat kapela.

Dari obrolan singkat, saya mengetahui bahwa umat kapela Nifununa jarang adakan katekese di Bulan Kitab Suci Nasional. Hal ini dikarenakan minimnya fasilitator untuk mempimpin katekese. Pernah ada katekese di kapela ini yang difasilitasi oleh mahasiswa Stipas saat melakukan KKN di wilayah kuasi Siolais, tetapi itu adalah Katekese Prapaskah, bukan BKSN.

Hal senada diungkapkan pastor kuasi Siolais, RD. Marsel Nubatonis. “Memang umat di kapela pedalaman seperti kami ini, minim fasilitator untuk katekese. Ditambah dengan medan pastoral yang cukup berat, membuat pelayanan katekese hanya berpusat di Kuasi, tidak sampai ke kapela-kapela. Jadi, kalau ada bantuan fasilitator untuk memimpin umat berkatekese di sini, kami dengan senang hati menerima.”

Singkat cerita, saya bersama beberapa umat kapela Nifununa kemudian membuat janji temu untuk katekese di akhir pekan ke 4 bulan September. “Meskipun sudah hampir tutup BKSN, tapi kami dengan senang hati bersedia untuk katekese jika ada fasilitator yang mau memimpin kami”, ungkap seorang ibu dengan semangat.

Dan pada hari Jumat 27 September 2024, umat dari dua KUB di wilayah kapela Nifununa, yakni KUB St. Kanisius dan St. Anselmus, berkumpul untuk mengadakan katekese. Bertempat di kapela, kami mengadakan katekese selama kurang lebih satu setengah jam. Umat yang hadir berjumlah 15 orang dewasa dan orang muda, sisanya anak-anak.

Fasilitator mengawali katekese dengan menjelaskan gambaran singkat tema umum dan tema mingguan BKSN. Setiap tema mingguan dijelaskan poin-poin yang mendasari tema tersebut. Juga perikop kitab suci yang menjadi dasar permenungan di setiap pertemuan. Kemudian katekese berfokus pada tema minggu ke 4, tetapi tidak menutup kemungkinan untuk peserta merenungkan teks-teks pada tema minggu 1-3 dan berbagi pengalaman sesuai tema yang berkesan.

Katekese berjalan dengan baik dan lancar. Semua peserta antusias mengikuti katekese. Meski tidak semua peserta yang hadir membawa Alkitab, tetapi mereka semangat membaca dan fokus mendengarkan ketika perikop bacaan dibacakan oleh peserta lain.

Tiga peserta yang hadir, ibu Mardiana, ibu Maria dan ibu Yohana, mewakili untuk berbagi pengalaman iman terkait tema pertemuan BKSN. Pengalaman doa dan pasrah kepada Tuhan ketika berada dalam situasi sulit, menjadi pengalaman yang hampir dimiliki oleh semua peserta.

Salah satu yang menarik dari pengalaman iman yang dibagikan adalah bagaimana bertahan dalam penderitaan dan mencari kekuatan melalui Doa. Juga bagaimana pasrah kepada Tuhan dan menyerahkan semua kesulitan hidup hanya kepada Tuhan melalui doa.

“Ketika kita dalam penderitaan dan semua orang meninggalkan kita, termasuk keluarga dekat, suami dan atau orang tua, satu-satunya harapan kita adalah Tuhan”, ungkap salah satu peserta mengakhiri sesi sharing. Katekese ditutup dengan doa dan kesepakatan aksi nyata. Sebelum semua peserta pulang ke rumah masing-masing, seorang peserta dengan ekspresi senang menyatakan bahwa dia bahagia bisa hadir dan mengalami suasana katekese. Ia sungguh berterima kasih. “Meski kami katekese di akhir bulan September, tapi saya senang. Setidaknya kami bisa katekese, daripada tidak sama sekali”, ungkapnya sambil tersenyum riang.

Sungguh indah ketika kita hadir, berkumpul untuk mendengarkan sabda Tuhan dan berbagi pengalaman iman tentang sabda Tuhan. Semoga umat di kapela Nifununa semakin semangat mencintai sabda Tuhan lewat katekese dan aksi nyata mereka.

(***Fasilitator dalam katekese kali ini adalah seorang anggota relawan delkit KAK).

Bagikan ke

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *