Jumat, Juli 26, 2024
Berita

Tuhan itu Dekat, Maka Kita Tidak Sendirian di Bumi

Pada doa Angelusnya pada tanggal 18 Juni 2023, Paus Fransiskus menyampaikan kata-kata kepada umat dan para peziarah yang berkumpul di Lapangan Santo Petrus dari jendela studinya di Istana Apostolik Vatikan. Paus mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada mereka yang telah menunjukkan kasih sayang, perhatian, dan persahabatan selama ia berada di Rumah Sakit Gemelli, dan berterima kasih atas doa dan dukungan mereka.

Dalam refleksi atas Injil, Paus Fransiskus menyoroti panggilan Yesus terhadap kedua belas Rasul, dengan menekankan bahwa misi mereka adalah untuk memberitakan kedatangan Kerajaan Allah. Beliau menekankan bahwa kehadiran Allah bukan hanya berita biasa, tetapi realitas dasar kehidupan. Kasih dan kehadiran Allah memberikan kenyamanan dan kekuatan, mengingatkan kita bahwa kita tidak sendirian, bahkan dalam saat-saat kesulitan.

Paus Fransiskus mendorong umat untuk melihat Allah sebagai Bapa yang penuh kasih yang berjalan bersama mereka melalui tantangan hidup, menawarkan bimbingan dan dukungan. Dengan percaya pada kedekatan Allah, individu dapat mengatasi rasa takut, membuka hati mereka untuk kasih, bertumbuh dalam kebaikan, dan merasa terpanggil untuk berbagi pengalaman mereka dengan orang lain.

Untuk memberitakan kedekatan Allah dengan efektif, Paus menekankan pentingnya tindakan daripada kata-kata. Beliau menyoroti instruksi Yesus untuk menyembuhkan orang sakit, membangkitkan orang mati, menyucikan orang kusta, dan mengusir setan sebagai cara konkret untuk mendemonstrasikan kasih dan harapan Allah. Paus Fransiskus mengungkapkan kebingungannya terhadap orang-orang yang hanya berbicara tanpa tindakan yang sesuai, dan menekankan pentingnya kesaksian dan pelayanan yang autentik.

Dalam pertanyaan yang memancing pemikiran, Paus mendorong orang percaya untuk menempatkan kepercayaan mereka pada Allah dan mencari kedekatan dengan-Nya melalui doa, refleksi atas Firman-Nya, dan partisipasi dalam Sakramen. Beliau juga menekankan pentingnya menanamkan keberanian dalam orang lain, menunjukkan belas kasihan kepada mereka yang menderita atau merasa sendiri, dan mengulurkan tangan kepada mereka yang mungkin menjauh atau bersikap bermusuhan. Tindakan-tindakan ini, kata beliau, merupakan inti dari iman.

Paus Fransiskus mengakhiri dengan memohon bantuan dari Maria, meminta perantaraannya dalam membantu umat merasakan kasih Allah, menyampaikan kedekatan, dan memupuk kepercayaan dalam interaksi mereka dengan sesama.

Bagikan ke

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *