Jumat, Juli 26, 2024
Renungan Harian

Selasa, 20 Juni 2023

2Kor. 8:1-9
Matius 5:43-48

Dalam logika manusiawi kita, apa yang dikatakan Yesus dalam bacaan injil kemarin dan hari ini terdengar konyol dan tidak masuk akal. Bagaimana mungkin kita harus mengasihi dan bahkan mendoakan mereka yang telah menganiaya kita? Bukankah wajar bila kita merasa benci pada mereka yang telah memusuhi kita?

Secara manusiawi itu memang wajar, namun sebagai orang Kristiani kita dipanggil untuk mentransendensikan diri kita, artinya berupaya untuk melampaui kemampuan manusiawi kita dan berupaya untuk berpartisipasi dalam keilahian. Kita dituntut untuk menghasilkan kasih yang melampaui batasan apapun, bahkan diharuskan untuk mendoakan orang yang tidak seharusnya kita doakan, sebagai ungkapan kasih yang indah.

Itulah arti dari kata-kata Yesus, “Hendaklah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di surga adalah sempurna”. Di sinilah kita diajak untuk belajar dari Bapa kita di surga yang sempurna dalam kasih, bahkan Dia sendirilah kasih itu. Kalau kita memiliki kasih, kita bisa menikmati kesempurnaan dari segala sesuatu yang kita kasihi.

Marilah kita, hari demi hari dalam hidup ini, memilah-milah lagi perilaku hidup kita. Kalau kita mau sempurna seperti Bapa, kita harus menggandakan kasih dalam kehidupan kita, memenuhi tutur kata dan sapaan kita dengan kasih, melandasi berbagai perbuatan baik kita dengan kasih, hingga pada akhirnya, kasihlah yang menang dan merajai kehidupan kita bersama dengan sesama dan Tuhan.

Bagikan ke

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *