Kamis, Juli 25, 2024
Renungan Harian

Rabu, 21 Juni 2023

2Kor. 9:6-11
Matius 6:1-6.16-18

Memberi sedekah atau bantuan adalah perbuatan mulia untuk melatih rasa solidaritas. Berdoa adalah perbuatan mulia untuk melatih kedekatan dan kesetiaan kepada Tuhan. Berpantang atau berpuasa adalah perbuatan mulia untuk mendisiplinkan diri dari aneka keinginan manusiawi yang tidak ada batasnya. Perbuatan-perbuatan mulia tersebut harus dilakukan dengan ketulusan dan kesalehan, agar membuahkan efek yang meneguhkan serta menyehatkan jiwa dan raga.

Namun seringkali perbuatan-perbuatan mulia itu menjadi kehilangan maknanya, ketika motivasi dalam melakukan perbuatan-perbuatan mulia itu hanya berhenti pada keinginan agar dipuji, dihargai dan dihormati oleh orang lain. Agar dianggap hebat oleh orang yang melihatnya.

Yesus dalam injil hari ini mengoreksi cara berpikir yang demikian. Yesus mengingatkan kita, “Apabila engkau memberi sedekah, janganlah engkau mencanangkan hal itu.” Di sini Yesus tidak melarang kita memberitakan perbuatan baik yang kita lakukan. Namun, Ia memperingatkan kita agar tidak jatuh dalam pencarian pujian kosong, seperti orang-orang munafik. Jangan melakukan perbuatan baik hanya demi mencari apresiasi, tepuk tangan dan acungan jempol. Dengan mengatakan, “Jika engkau memberi sedekah, janganlah diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu” (ay.3), Yesus sedang menunjukkan kepada kita cara melatih kerendahan hati dan intensi murni. Orang yang rendah hati dan berintensi murni tetap memberi sedekah meskipun sama sekali tak ada orang yang melihat dan memujinya. Jika ada yang memuji, disyukurinya; tetapi jika tidak pun, sedekah terus ia berikan. Sebab orang yang tulus dan rendah hati percaya “Bapa yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu”.

Bagikan ke

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *