Sabtu, Juli 27, 2024
Renungan Harian

Kamis, 8 Juni 2023

Tob. 6:10-11.7:1.6.8-13; 18.1.5-9
Markus 12:28b-34

Mencintai seseorang saat kita tidak merasa aman, adalah hal yang perlu diperjuangkan dengan keras. Demikian pula dengan mencintai Tuhan saat kita mengalami musibah, penderitaan, kegamangan hidup dan keputusaasaan, tentu merupakan pergulatan batin yang mendalam, yang serentak bisa memurnikan iman kita kepada Tuhan. Mencintai Tuhan dalam keadaan apapun, menumbuhkan kita menjadi pribadi yang tenang, teguh, mantab, tangguh, pasrah dan bahagia. Pribadi seperti inilah yang selalu diinginkan Tuhan. Menjadi orang-orang yang mempunyai hati yang tulus, luas, tinggi dan dalam, yang selalu menebarkan ketenangan bagi siapa saja. Inilah bagian dari usaha untuk mencintai dengan segenap hati, segenap jiwa, segenap akal budi dan dengan segenap kekuatan.

Hari ini Yesus mengingatkan kita tentang apa yang paling esensial dalam hidup kita sebagai anak-anak Allah, yaitu kasih pada sesama dan kepada Tuhan. Menolong yang miskin dan menderita, menyapa yang sendiri dan kesepian, merawat yang sakit atau berkebutuhan khusus, atau mendengarkan yang sedang galau merupakan suatu ibadah yang berkenan di hati Allah. Hidup seperti itulah yang disebut hidup yang bertumbuh, berkembang dan hidup yang selalu menghasilkan buah.

Bagikan ke

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *