Minggu, Maret 16, 2025
Renungan Harian

Mereka Makan sampai Kenyang

Sabtu, 15 Februari 2025

Refleksi Injil hari ini (Markus 8:1-10)

Membaca dan mendengarkan injil hari ini, saya teringat banyak pengalaman “kekhawatiran akan kekurangan” di tengah kebutuhan. Setiap kita, saya dan siapa saja, pasti pernah mengalami ini.

Saya ingat, pengalaman “kekhawatiran akan kekurangan” yang paling baru dialami oleh saya dan teman-teman yang mengikuti kegiatan KS di Stasi Oekabiti bersama RD. Sipri Senda. Mulai dari persiapan sampai dengan H-1, teman-teman yang berkoordinasi dengan umat Oekabiti, sangat merasakan hal ini. Saya yang ikut memantau persiapan dari jauh juga merasakan ini. Bagaimana jika nanti yang datang ikut kegiatan banyak orang? Apakah kekuatan dana kita saat ini cukup untuk semua ygang hadir nanti?

Bahkan sampai pada rapat koordinasi yang terakhir, akhirnya diubah konsep kegiatan untuk beberapa sesi, demi menghindari jika konsumsi yang disiapkan nanti kurang. Romo hanya sampaikan: kita siap saja. Yang ada pada kita yang ini. Jalankan saja konsep kegiatan yang sudah direncanakan. Selanjutnya Tuhan yang ator.

Hari H kegiatan, antusias umat sangat banyak. Melebihi perkiraan. Kegiatan KS berjalan dengan sangat baik, tidak ada kendala yang berarti. Saat makan pun semua orang, setiap umat yang datang, mengambil bagian dalam perjamuan makan bersama, kebagian makanan dengan sangat cukup. Hari ke 2 pun semua berjalan lancar termasuk bagian konsumsi.

Dan apa yang terjadi? Setelah semua kegiatan selesai, bahkan hal yang dikhawatirkan tidak terjadi. Malah sebaliknya, semua umat yang hadir dalam kegiatan itu (1 stasi Oekabiti), mengambil bagian tanpa terkecuali. Makan sampai kenyang. Dan stok makanan berkelebihan. Para relawan yang hadir dalam kegiatan itu pulang dengan membawa bungkusan-bungkusan berisi makanan.

Injil hari ini kembali menggugat kekhawatiran kita semua. Kita cenderung fokus mengkhawatirkan apa yang tidak utama. Kita mengkhawatirkan hal-hal duniawi. Padahal yang seharusnya kita khawatirkan adalah apakah kesaksian dan pewartaan kita tentang Sabda Tuhan mengenyangkan semua orang yang hadir?

Tuhan kembali menegur kita. “Tidak masalah. Apa yang sedikit padamu, berbagilah. Berikanlah kepada mereka yang membutuhkan.” Tentunya berbagi ini harus dengan hati yang tulus dan dengan ucapan syukur, sehingga apa yang kita bagikan dapat “mengenyangkan” orang yang menerima. Harus penuh syukur, agar apa yang kita bagikan berkelimpahan dan orang yang dibagikan dapat melanjutkan berbagi untuk orang lain.

Semoga injil hari ini membuat kita sadar bahwa apa yang mustahil bagi kita, tentunya tidak bagi Dia, Sang Sumber segalanya. Tuhan itu baik. (***(Magdalena Hokor)

Bagikan ke

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *