Kamis, Juli 25, 2024
Berita

Umat Kapela St. Andreas – Enoana Adakan Katekese Pekan Ke-4 dengan tema Mengembangkan Ekonomi yang Berkelanjutan

Jumat, 15/3/2024 – Bertempat di rumah kediaman bapak Yohanes Kase, umat Kapela St. Andreas Enoana, Kuasi Paroki Siolais, mengadakan katekese Prapaskah pekan ke-4. Kegiatan katekese ini diselengarakan setelah jalan Salib bersama di gereja setempat ini, sehingga semua umat yang juga hadir dalam ibadat Jalan Salib hari itu, juga mengambil bagian dalam kkegiatan ini. Yang hadir berjumlah 21 orang, yang terdiri dari 7 orang bapak, 9 orang ibu, dan 5 OMK.

Katekese yang mengangkat tema ‘Mengembangkan Ekonomi Berkelanjutan” ini, dipandu oleh saudari Afra, salah seorang mahasiswa Stipas yang sedang menjalankan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di wilayah Kuasi Paroki Sta. Maria Reinha Rosari Siolais. Mengawali kegiatan katekese, Afra selaku fasilitator, mengajak para peserta untuk melihat kondisi yang ada di sekitar tempat tinggalnya masing-masing, dalam wilayah Enoana dan sekitarnya. Pada sesi ini semua peserta antusias berbagi pengalaman tentang keseharian mereka.

Bapak Wendelinus Baunsele membuka sesi sharing ini dengan bercerita soal tanaman kemiri yang menjadi sumber pendapatan yang membantu perekonomian keluarganya. Menurut Bapak Wendelinus, tanaman yang membantu perekonomian keluarga yang berkelanjutan adalah kemiri, pisang dan kelapa.

Bapak Lodovikus Kase dalam sharingnya mengajak para peserta memahami  pengalaman hidup mereka dari sisi yang berbeda. “Kami di sini sebenarnya bisa kaya. Tetapi kadang kami malu. Kami memiliki penghasilan yang banyak dari kemiri, kelapa dan pisang, tapi ketika mengolahnya untuk diperdagangkan, alasan malu menjadi hal utama. Kami malu kalau menjual pisang ke pasar. Kami malu kalau pikul kemiri untuk pergi timbang,” ungkapnya dengan polos disambut senyum-senyum tipis para peserta katekese.

Bapa Yehuda yang adalah ketua Kapela Enoana, berkisah tentang kehidupannya yang jauh dari pemukiman warga. Ia hidup bersama isterinya dan mengelolah lingkungan sekitar dengan menanam berbagai jenis tanaman. Di akhir sharingnya, dia meminta bibit sorgum untuk ditanam di kebunnya. Hal ini karena ia sering mendengar cerita pengalaman tentang sorgum yang dijadikan sebagai pengganti beras untuk kebutuhan pokok. Ia bermimpi memiliki kebun sorgum yang bisa dikonsumsi oleh keluarganya dan juga untuk orang di sekitarnya.

Selain bapak-bapak, tidak ketinggalan para ibu pun ikut membagikan pengalamannya terkait tema yang dibicarakan ini. Mama Becina Kase dan Dina Tenis tampil mewakili para ibu dalam sesi sharing iman ini.

Setelah berbagi pengalaman hidup terkait tema yang didalami, Afra, sang fasilitator,  mengajak para peserta untuk memahami pengalaman hidup mereka dalam terang Kitab Suci. Teks Mazmur 65:10-14 menjadi titik pijak untuk mencoba melihat dan merefleksikan bagaimana Tuhan berbicara kepada mereka di tengah pengalaman-pengalaman hidup yang dialami ini. Sesi pendalaman ini dibantu dengan beberapa pertanyaan penuntun berkaitan yang telah disiapkan.

Di akhir katekese, fasilitator kembali menegaskan tujuan katekese dan mengajak peserta untuk bisa membuat aksi nyata mulai dari diri sendiri atau keluarga. Aksi nyata yang bisa dilakukan adalah yang praktis dan sederhana, seperti menanam tanaman yang bisa menghasilkan sesuatu untuk membantu perekonomian keluarga, menanam kembali pohon-pohon yang ditebang, membuat apotek hidup di halaman rumah dengan menanam bumbu-bumbu atau tanaman yang bisa dijadikan obat tradisional dan menanam sayuran hijau di rumah untuk mengurangi pengeluaran keluarga.

Katekese yang berlangsung sekitar 90 menit ini mendapatkan tanggapan yang positif dari para peserta, di mana katekese ini menjadi ruang berbagi yang santai tetapi saling menguatkan. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi tempat berkumpul bersama untuk mendalami teks kitab suci.

Besar harapan dari para peserta agar kegiatan katekese ini tetap dijalankan agar dengannya umat dapat saling menguatkan, saling meneguhkan dan saling berbagi pengalaman yang menginspirasi satu sama lain.”

 

Bagikan ke

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *