Kamis, Juli 25, 2024
Berita

KUB St. Paulus Rasul Kaniti melaksanakan Katekese Prapaskah IV

Sabtu, 9 Maret 2024, bertempat di rumah Bapak Antonius Mali, umat KUB St. Paulus rasul stasi Kaniti, melaksanakan katekese Prapaskah ke 4. Ini adalah pertemuan terakhir di masa Prapaskah. Peserta yang hadir berjumlah 18 orang. Yang menjadi fasilitator adalah Sr. Densi Nona, SAP.

Tema yang digeluti adalah Mengembangkan Ekonomi yang Berkelanjutan. Peserta diajak untuk melihat kenyataan hidup terkait alam sekitar. Pada sesi ini, hampir semua peserta antusias menjawab.

Sesi kedua adalah pendalaman teks kitab suci, dari kitab Mazmur 65:10-14 tentang syukur pada Tuhan karena menyuburkan tanah. Diawali dengan salah satu peserta membaca teks dan peserta lain mendengarkan. Setelah itu fasilitator mengajak peserta untuk mendalami teks dengan pertanyaan penuntun. Dilanjutkan dengan sharing pengalaman, pesan dan kesan dari masing-masing peserta berdasarkan teks KS.

“Bicara keberlanjutan ekonomi, sudah semestinya kita ingat dua hal yaitu yang pertama keberlanjutan ekonomi harus seimbang dengan perubahan perilaku dan pola pikir. Bagaimana perilaku dan pola pikir kita harus seimbang untuk mencapai ekonomi yang berkelanjutan. Yang kedua adalah keberlanjutan ekonomi harus didukung dengan hukum atau aturan yang mengikat kebersamaan kita”, ungkap bapak Anton Mali yang kesehariannya mengelolah usaha mikronya di wilayah Kaniti.

Seorang peserta membagi pengalaman bagaimana mengelola alam sekitar untuk keberlanjutan. “Kita bisa buat hal-hal yang praktis mulai dari dalam keluarga. Pohon-pohon yang kita tebang harus kita tanam kembali agar hasilnya bisa dinikmati oleh anak cucu kita”, ungkap Ibu Mince Sabaat.

Di akhir pertemuan, disepakati aksi nyata untuk Prapaskah ke 4 yakni membuat pagar untuk biara, agar terhindar dari binatang-binatang peliharaan warga yang masuk merusak tanaman dalam biara. Semua umat diajak untuk terlibat dalam aksi ini.

Sr. Densi menutup pertemuan katekese dengan menegaskan beberapa poin yang merangkum materi pertemuan dari awal sampai hari ini. “Sebagai umat Katolik yang sedang dalam masa Prapaskah, kita diajak untuk bertobat. Pertobatan kita dinyatakan dengan membangun relasi yang baik antara kita dan Tuhan, kita dan sesama terlebih antara kita dan alam sekitar kita. Semoga kita semua sungguh-sungguh bertobat untuk bersyukur atas alam ciptaan Tuhan, menjaga dan melestarikan untuk kepentingan bersama baik untuk masa sekarang maupun di masa yang akan datang.

Bagikan ke

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *