OMK San Pedro Stasi Manulai Belajar tentang Kitab Suci di Acara Bible Camp
Orang Muda Katolik San Pedro, Stasi Santo Petrus Manulai, Paroki Santo Yosef Naikoten, Keuskupan Agung Kupang, melaksanakan kegiatan Iman untuk membantu meningkatkan pemahaman mereka tentang iman Katolik, secara khusus tentang Kitab Suci.
Kegiatan yang berlangsung dari tanggal 14-15 Oktober 2023 bertempat di aula SMKN 1 Bolog ini digagas sendiri oleh OMK, dikemas dalam Bible Camp dan merupakan kegiatan lanjutan dari Bulan Kitab Suci Nasional 2023.
RD Sipri Senda, ketua Komisi Kitab Suci Keuskupan Agung Kupang, diundang untuk menjadi pemateri dalam satu sesi yang bertema “Memahami Kitab Suci Katolik.” Dosen Kitab Suci pada Fakultas Filsafat Universitas Katolik Widya Mandira Kupang ini datang bersama para relawan komisi Kitab Suci KAK.
RD Sipri Senda memberikan penjelasan secara garis besar tentang Kitab Suci Katolik dari Perjanjian Lama hingga Perjanjian Baru. Kelompok kitab dalam Perjanjian Lama yakni Pentateukh, Kitab Sejarah, Kitab Sastra Kebijaksanaan, dan Kitab nabi-nabi turut dijelaskannya. Demikian pula kelompok kitab dalam Perjanjian Baru yakni Injil, surat-surat Paulus, surat-surat Katolik dan Wahyu.
“Jumlah Kitab Suci kita berbeda dengan Protestan. Kita memiliki 73 kitab: 46 Perjanjian Lama dan 27 Perjanjian Baru. Gereja Katoliklah yang menetapkan kitab-kitab itu sebagai kitab suci dan menggunakannya sejak awal kanonisasi hingga sekarang,” paparnya.
RD Sipri Senda juga menjelaskan tentang Alkitab Terjemahan Baru Edisi Kedua (TB2) yang diterbitkan oleh Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) dalam kerjasama dengan Lembaga Biblika Indonesia (LBI).
Dalam pemaparannya, lulusan Fakultas Teologi Universitas Urbaniana Roma Italia itu menjelaskan bahwa Alkitab yang dikenal dan digunakan selama ini sebagai Terjemahan Baru (TB) terbit pada tahun 1974, namun proses penyiapannya telah dimulai pada awal 1950-an. Dan kini kita punya terjemahan terbaru yang dikenal dengan Alkitab Terjemahan Baru Edisi Kedua (TB2).
“Banyak kata dalam Alkitab Terjemahan Baru sulit dimengerti oleh penutur bahasa Indonesia masa kini. Kata-kata itu menjadi usang dan tidak mudah dimengerti oleh pembaca sekarang. Inilah latar belakang munculnya Alkitab Terjemahan Baru Edisi Kedua ini,” jelas RD Sipri Senda.
Para peserta yang hadir juga mendapat pemahaman tentang apa-apa saja yang diubah dalam Alkitab TB2, yakni pembaharuan dari segi ejaan dan penulisan serta pembaharuan dari segi penerjemahan.
“Umat katolik harus paham bahwa Kitab Suci kita tidak diubah. Yang diubah adalah terjemahannya dengan tetap merujuk ke teks aslinya. Jadi, jangan salah mengerti!” Jelas Imam yang barusan merayakan ulang tahun ke-24 tahbisan Imamatnya.
Di sesi tanya jawab, Orang Muda Katolik yang memenuhi ruangan itu begitu antusias bertanya untuk memenuhi kerinduan mereka selama ini. Pertanyaan-pertanyaan seputar sejarah Kitab Suci, kitab-kitab Deuterokanonika, kitab Kidung Agung, Injil Barnabas, doa Bapa Kami, dijawab oleh pemateri secara baik dan jelas.
Di penghujung pemaparannya, ketua Komisi Kitab Suci KAK menggaungkan kembali seruan Santo Hironimus yang mengatakan barangsiapa tidak mengenal Kitab Suci, tidak mengenal Kristus. Ia juga menyemangati OMK untuk terus akrab dengan Kitab Suci, bukan saja di bulan September tetapi setiap hari.
RD Nani Kartiba dan RD Andre Aloha yang hadir mendampingi OMK mengucapkan terimakasih atas kehadiran ketua Komisi Kitab Suci dan para relawan dan berharap kegiatan semacam ini akan terjadi lagi di waktu yang akan datang. (John Bahy)***
OMK SANPEDRO TERBAIK