Rabu, November 6, 2024
Berita

Mewartakan Injil Tidak Sama Dengan Memaksakan Iman

Jakarta, 4/9/2024 — Paus Fransiskus mengadakan pertemuan khusus dengan para uskup, imam, diakon, hidup bhakti, seminaris, dan katekis di Gereja Katedral Santa Maria Diangkat ke Surga, Jakarta pada Rabu (4/9/2024). Pertemuan ini menjadi salah satu agenda penting dalam kunjungan apostoliknya ke Indonesia, yang mengangkat tema “Faith – Fraternity – Compassion” (Iman – Persaudaraan – Belarasa).

Dalam pidatonya di hadapan kelompok tersebut, Paus Fransiskus menekankan bahwa penyebaran Injil bukanlah tentang memaksakan iman, tetapi tentang hidup dengan sukacita Kristiani dan memperlakukan orang lain dengan hormat. “Mewartakan Injil tidak berarti memaksakan iman kita atau menempatkannya bertentangan dengan iman orang lain, namun memberi dan berbagi sukacita dalam perjumpaan dengan Kristus, selalu dengan rasa hormat yang besar dan kasih sayang persaudaraan kepada semua orang,” ujar Paus Fransiskus.

Paus Fransiskus juga mengajak umat Katolik Indonesia untuk menjadi “nabi persekutuan” di dunia yang semakin terpecah belah. “Di dunia di mana kecenderungan untuk memecah belah, memaksakan, dan memprovokasi satu sama lain tampaknya terus meningkat, kita dipanggil untuk menjadi nabi persekutuan,” katanya.

Dalam sambutannya, Uskup Bandung Mgr. Antonius Subianto Bunyamin, yang juga ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), menyampaikan harapan bahwa kunjungan Paus akan mendorong umat Katolik untuk “semakin mencari perjumpaan dengan Tuhan yang memanifestasikan sukacita.” Ia juga menambahkan bahwa Injil memanggil umat untuk menciptakan budaya perjumpaan yang memandang orang lain sebagai saudara dan memulihkan integritas ciptaan dengan mendengarkan tangisan orang miskin dan bumi.

Paus Fransiskus menghubungkan nilai-nilai Kristiani dengan Pancasila, ideologi bangsa Indonesia, dan menyatakan bahwa nilai-nilai tersebut sejalan dengan prinsip-prinsip Pancasila. Ia mengingatkan bahwa keindahan alam Indonesia adalah anugerah dari Tuhan, yang seharusnya membuat kita lebih bersyukur dan bertanggung jawab.

Bruder Ivan dari Ordo Santa Maria Kerahiman merasa sangat terharu dapat berada di katedral bersama Paus Fransiskus, yang ia sebut sebagai “seorang paus yang sangat rendah hati dan luar biasa.” Paus Fransiskus juga memberikan pujian khusus kepada katekis, menilai mereka sebagai salah satu elemen terpenting dalam Gereja, diikuti oleh para suster, imam, dan uskup.

Paus juga menekankan pentingnya belas kasih yang mendalam, bukan hanya dalam bentuk sedekah, tetapi juga dalam upaya mendekatkan diri kepada mereka yang membutuhkan, membantu mereka berdiri, dan memperjuangkan keadilan atas nama mereka.

Pertemuan ini ditandai juga dengan kesaksian singkat dari seorang wanita dan seorang pria muda tentang pelayanan mereka sebagai katekis, yang menyoroti dedikasi dan komitmen mereka dalam mengajarkan iman Katolik.

Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia merupakan bagian dari tur apostoliknya ke Asia Pasifik, yang juga mencakup Papua Nugini, Timor-Leste, dan Singapura.

Bagikan ke

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *