Keuskupan Agung Kupang: Data dan Fakta
oleh: RD. Erick Fkun (Sekjen KAK)
Sejarah Singkat Keuskupan Agung Kupang
Keuskupan Agung Kupang didirikan sebagai Keuskupan Kupang pada tanggal 13 April 1967, pemekaran dari Keuskupan Atambua, oleh karena pertambahan umat yang cukup besar yang terjadi di tahun 1965. Pada tahun 1969 Jumlah umat bertambah sebanyak 17.500 yang dilayani oleh 11 imam dan tersebar di 9 Paroki. Dalam perjalanan selanjutnya, pada tanggal 23 Oktober 1989, berdasarkan Bulla Romana yang ditandatangani oleh Paus Yohanes Paulus II, maka Keuskupan Kupang ditingkatkan statusnya menjadi Keuskupan Agung dalam kesatuan provinsi gerejani dengan dua keuskupan Sufragan yakni Keuskupan Atambua dan Keuskupan Weetebula. Sejak saat itu, Kupang menjadi Keuskupan Agung ke-8 dalam Hierarki Gereja Katolik di Indonesia. Pada saat Keuskupan Agung Kupang memasuki usianya yang-30, Paus Yohanes Paulus II melalui Bulla Romana tanggal 21 April 1997, menunjuk Rm. Petrus Turang, Pr, yang kala itu menjabat sebagai Sekretaris Eksekutif PSE-KWI menjadi Uskup Koajutor Keuskupan Agung Kupang berdasarkan kanon 377, serta dibekali wewenang khusus dan memiliki hak mengganti. Maka, sesuai dengan kanon 402, Beliau ditahbiskan menjadi Uskup Koajutor Keuskupan Agung Kupang oleh Uskup Agung Jakarta Kardinal Julius Darmaatmadja, SJ, didamping oleh Pro-Nuncio Apostolik untuk Indonesia bergelar Uskup Agung Tituler Bellicastrum Mgr. Pietro Sambi dan Uskup Agung Kupang saat itu Mgr. Gregorius Monteiro, SVD, tanggal 27 Juli 1997 bertempat di Arena Promosi Hasil Kerajinan Tangan Rakyat NTT, Kelurahan Fatululi, Kecamatan Kelapa Lima Kota Kupang dengan motto Episkopalnya: “Pertransiit Benefaciendo” (Kis. 10:38).
Dalam perjalanan sebagai Uskup Koajutor Keuskupan Agung Kupang dan belum lama mendampingi Mgr. Gregorius Monteiro, SVD, peristiwa duka menyelimuti seluruh umat Keuskupan Agung Kupang atas wafatnya Mgr. Gregorius Monteiro, SVD pada tanggal 10 Oktober 1997, dalam usianya 72 tahun. Maka sejak saat itu, Mgr. Petrus Turang secara otomatis menggantikan Mgr. Gregorius Monteiro, SVD, menjadi Uskup Agung Kupang sesuai kanon 402§3, sekaligus menjadi Uskup kedua Keuskupan Agung Kupang.
Data dan Fakta Pelayanan Uskup Turang
Mgr. Petrus Turang memulai karya penggembalaan di wilayah Keuskupan Agung Kupang sejak Ia ditahbiskan. Tanggal 27 Juli 1997 menjadi catatan sejarah yang selalu dikenang oleh seluruh umat wilayah Keuskupan Agung yang merayakan peristiwa iman dan akbar itu. Kehadiran Mgr. Petrus Turang sebagai Uskup Agung Kupang menjadi tanda rahmat Allah bagi Keuskupan ini. Keuskupan Agung Kupang yang meliputi 6 kabupaten (Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Kabupaten Rote Ndao, Kabupaten Sabu Raijua dan Kabupaten Alor) dengan cakupan wilayah geografis yang luas dan multikultural menjadi wilayah kepelayanan penggembalaannya. Pada saat itu (1999-2000), sesuai dengan data statistik, umat katolik di wilayah Keuskupan Agung Kupang berjumlah 106.478 jiwa. Jumlah ini tersebar di 22 paroki dan dilayani oleh 38 imam diosesan. Mgr. Petrus Turang sebagai penanggung jawab reksa pastoral di wilayah Gereja Partikular Keuskupan Agung Kupang, memulai tugas kegembalaanya. Menghidupi spirit “Pertransiit benefaciendo; berkeliling sambil berbuat baik”, Mgr. Petrus Turang mengunjungi dan melayani di seluruh wilayah kegembalaanya. Semua paroki dan bahkan hampir semua kapela telah dikunjungi secara langsung untuk mengenal kegembiraan dan harapan serta dukacita dan kecemasan umatnya. Inilah model khas perihal pastoral kehadiran yang dilakukannya dengan menyetuh dan mengalami secara langsung kehidupan umat di kapela-kapela khususnya yang berada di pedalaman wilayah Keuskupan Agung Kupang.
Perjalanan kegembalaan Mgr. Petrus Turang di wilayah Keuskupan Agung Kupang telah menghadirkan pelayanan kasih yang sungguh dirasakan oleh seluruh umat. Kehidupan iman umat di wilayah Keuskupan Agung Kupang terus berkembang dari waktu ke waktu. Melihat perkembangan iman umat yang begitu pesat, maka Mgr. Petrus Turang sebagai penanggung jawab reksa pastoral di Keuskupan Agung Kupang membangun kapela-kapela dan memekarkan paroki-paroki baru, demi mendekatkan pelayanan sabda dan pelayanan sakramen yang memadai kepada umat. Para imam diosesan sebagai wakil Uskup, oleh uskup, ditempatkan di stasi, dan kuasi Paroki agar seluruh umat dapat dilayani dengan utuh. Inilah sesungguhnya bentuk perhatian Mgr. Petrus Turang terhadap umatnya yang sederhana sekaligus menunjukkan keberpihakan Gereja kepada orang-orang kecil. Potret kehidupan umat dengan dinamikanya di wilayah Keuskupan Agung Kupang, sesungguhnya mengalami perkembangan yang signifikan. Hingga tahun 2005 umat Katolik telah berjumlah 125.123 jiwa yang masih tersebar di wilayah-wilayah paroki (22 paroki) dengan jumlah imam diosesan 44 orang. Sementara itu, kehadiran para hidup bakti pun terus bertambah. Sebanyak 13 biara pada tarekat laikal/para suster dan 4 tarekat klerikal/para imam religius. Kehadiran para hidup bakti selalu disambut baik oleh Mgr. Petrus Turang untuk mendukung dan bersama membangun sumber daya pastoral yang berkualitas di Keuskupan Agung Kupang serta menjadi tanda kehadiran pelayanan kegembalaan Mgr. Petrus Turang. Ziarah perjalanan Mgr. Petrus Turang sebagai Uskup Agung Kupang selalu memberi kesan yang beragam kepada para imamnya dan seluruh umatnya. Kehadiran yang menyata melalui kunjungan-kunjungan pastoral menjadi bentuk kepedulian yang besar kepada seluruh umat. Pemekaran paroki dan stasi terus bertambah demi menjawabi kebutuhan umat agar semua umat terlayani dengan baik.
Tahun 2009, Jumlah umat semakin bertambah hingga 137.473 jiwa, dengan jumlah imam diosesan masih sebanyak 44 orang. Spirit pelayananan kegembalaan Uskup Agung Kupang yang berlandaskan kasih serta kepedulian yang besar kepada seluruh umat menjadi rahmat kegembiraan bagi seluruh umat Keuskupan Agung Kupang. Pertransiit benefaciendo menyata di dalam karyanya dengan menghadirkan model gembala yang memberikan contoh dan teladan di dalam membangun comunio, merayakan leitourgia, menggerakkan kerygma, melaksananakn diakonia dan memberikan teladan martyria. Mgr. Petrus Turang menghidupi panggilannya sebagai gembala utama dalam Gereja Partikular Keuskupan Agung Kupang. Model kepelayanan inilah yang juga menjadi cikal bakal dan semangat dari para remaja untuk menjejaki hidup mereka sebagai calon imam. Maka, panggilan menjadi imam semakin hari semakin bertambah oleh karena kesaksian dan teladan hidup dari Mgr. Petrus Turang serta kepedulian dan dukungan yang berarti terhadap panggilan-panggilan untuk menjadi imam. Keuskupan Agung Kupang terus berkembang di dalam jumlah umat dan juga para imam diosesan. Pada setiap tahunnya, terdapat 5 sampai dengan 11 calon imam diosesan yang ditahbiskan menjadi imam oleh Mgr. Petrus Turang.
Data dan fakta terkini pada tahun 2020-2022, umat Keuskupan Agung Kupang berjumlah 256.372 dengan 35 paroki, 8 kuasi paroki serta 330 stasi dan kapela. Sedangkan imam diosesan hingga saat ini berjumlah 138 orang imam yang masih aktif melayani serta para calon yang masih berada di dalam tahapan formasi seminari tinggi dan seminari menengah berjumlah 184 orang. Sedangkan para hidup bakti terdiri dari 43 biara dengan total keseluruhan anggota komunitasnya adalah 187 orang. Para diakon yang sedang menjalani tahun diakonat berjumlah 16 orang. Hingga kini Keuskupan Agung Kupang berkembang baik dalam pemekaran parokial maupun dalam bidang-bidang kerasulan religiositas lainnya.