Katekese BKSN 2024 KUB St. Faustina: Refleksi Tentang Pemulihan Kemuliaan Manusia
Kupang, 11/09/2024 – Umat KUB St. Faustina, Wilayah Fatululi B, Paroki St. Maria Assumpta, Kota Baru – Kupang, kembali berkumpul untuk katekese pekan kedua Bulan Kitab Suci Nasional (BKSN) 2024. Kegiatan yang dimulai pukul 19.15 WITA ini dipimpin oleh RD. Siprianus Senda dan dihadiri oleh sejumlah umat umat wilayah Fatululi B. Pertemuan kali ini membahas secara khusus kitab suci dengan sub-tema “Allah Memulihkan Kemuliaan Manusia”, dengan basis teks kitab suci diambil dari kitab Nahum 1:12-2:2, umat diajak untuk mendalami dan merenungkan kemurahan dan kebaikan Tuhan bagi umat-Nya yang tertindas.
Kegiatan ini dibuka dengan arahan singkat dari RD. Sipri Senda yang menjelaskan gambaran umun dari teks kitab suci yang akan didalami dengan mendeskripsikan konteks historis nabi Nahum berhadapan dengan peristiwa kemerosotan martabat manusia. Kemudian pemahaman konteks ini diperdalam pada sesi membaca kitab suci. Dalam upaya mendalami teks kitab suci, berbeda dengan katekese pada umumnya, RD. Sipri Senda memberi kesempatan kepada umat untuk bertanya terkait isi dan maksud teks kitab suci juga pertanyaan perihal ketidakpahaman mereka mengenai konteks dan makna teks yang dimaksud bagi perkembangan iman mereka. Semuanya dijelaskan oleh RD. Sipri Senda dengan bahasa yang mudah dimengerti dan sangat sederhana. RD. Sipri Senda menjelaskan sub-tema ini dengan sangat menarik, dengan wawasan yang membuka perspektif para peserta katekese. Ada banyak hal konkret yang diangkat perihal ketertindasan, perendahan martabat manusia hingga pemulihan kembali oleh Allah dari berbagai macam ketertindasan dan ketidakadilan yang dialami.
Dengan penjelasan katekese pada tema kali ini para peserta diharapkan semakin mampu menghargai martabat manusia dan juga martabat ciptaan lainnya. Umat juga diharapkan tidak mudah putus asa dalam menghadapi berbagai masalah dan kesulitan hidup melainkan senantiasa memasrahkan diri pada kemurahan Allah yang berdaya memulihkan dan memuliakan manusia yang berharap pada-Nya.
Setelah memahami isi teks kitab suci, diakhir katekese sebagai bentuk aksi nyata, umat diajak untuk berkomitmen menjaring sesama umat yang lain yang belum mengakrabi cara hidup menggereja berbasis komunitas. Setiap orang harus membawa dampak nyata dari kegiatan katekese ini kepada sesama dan minimal tiap-tiap peserta membawa satu orang baru yang belum mengikuti katekese selama dua pertemuan terakhir di minggu depan. Tujuan aksi nyata ini adalah agar semakin banyak umat yang disadarkan akan pentingnya hidup menggereja secara bersama di mana semua orang dapat saling menguatkan, membimbing dan merangkul di dalam Tuhan.