Selasa, 29 Agustus 2023

– Peringatan Wajib Wafatnya St. Yohanes Pembaptis
Yer. 1:17-19;
Mrk. 6:17-29;

Hari Gereja memperingati wafatnya Yohanes Pembaptis. Wafatnya merupakan kesaksian atas pengorbanan dan pemberian diri seorang pembela kebenaran. Ia dibunuh karena keberaniannya dalam menyuarakan kebenaran dan keadilan.

Dalam Injil hari ini dikisahkan bahwa Yohanes pembaptis menegur Herodes yang mengambil istri Filipus saudaranya. Teguran yang menimbulkan dendam dalam hati Herodias, yang kemudian membuat Yohanes yang sebelumnya sudah dipenjara, dipenggal kepalanya.

Herodes dan Herodias yang dikisahkan dalam Injil hari ini, adalah gambaran yang mewakili kebanyakan manusia saat ini. Ketika mereka melakukan kesalahan dan Yohanes Pembaptis menegur, mereka justru menyingkirkan Yohanes. Kerapuhan Herodes menjadikan Herodias yang sakit hati dan menaruh dendam pada Yohanes, menjadi leluasa untuk menyingkirkan dan membunuhnya.

Seperti Herodes dan Herodias, kita seringkali dengan mudah menaruh dendam dan sakit hati kepada sesama yang menegur dan mengkritik kita. Kita tidak mau menerima bahwa orang melihat kesalahan kita. Kita lebih suka menyingkirkan mereka-mereka yang menjadi pengkritik daripada mawas diri mengakui kekurangan kita. Sikap ini yang menjadi penghambat kehidupan kita. Kita sering tidak maju dan tidak berkembang karena selalu merasa sempurna. Kita tidak mau mendengarkan lagi kritik atau teguran orang. Sikap sombong dan arogan inilah yang seringkali menghambat perkembangan rohani kita. Kesombongan dan keangkuhan ini dapat menghancurkan kehidupan kita.

Karena itulah marilah kita memohon doa Santo Yohanes Pembaptis, agar kita pun sanggup menjadi pewarta-pewarta kebenaran dalam hidup. Dan hal ini bisa kita mulai dengan menata diri kita agar bisa menjadi pribadi yang tetap melakukan kebenaran dan dengan rendah hati berani memperbaiki diri ketika berhadapan dengan kerapuhan kita sebagai manusia.