Selasa, 24 September 2024
Hari Biasa Pekan XXV —
Amsal 21:1-6.10-13; Mzm 119:1.27.30.34.35.44; Lukas 8:19-21
Inji hari ini, berkisah tentang kunjungan ibu dan saudara-saudara Yesus yang ingin menemui-Nya. Namun, ketika diberitahu tentang kehadiran mereka, Yesus menjawab, “Ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku ialah mereka yang mendengarkan firman Allah dan melakukannya.”
Perkataan Yesus ini bukanlah berarti Yesus mengabaikan relasi dengan keluarganya, namun sesungguhnya, Yesus memberikan pengertian baru tentang apa artinya menjadi bagian dari keluarga-Nya. Ia tidak menolak ibunya atau saudara-saudaranya secara biologis, tetapi Ia menekankan pentingnya mendengarkan dan melakukan firman Tuhan sebagai tanda persekutuan yang lebih dalam dengan-Nya.
Yesus mengajarkan bahwa siapa saja yang mendengarkan firman Allah dan menaatinya adalah anggota dari keluarga rohani yang lebih luas. Ini mengingatkan kita bahwa relasi kita dengan Tuhan melampaui ikatan darah dan sifat duniawi lainnya. Menjadi anggota keluarga Allah berarti hidup dalam ketaatan, melakukan kehendak-Nya, dan menempatkan firman-Nya sebagai landasan hidup kita sehari-hari.
Sabda Yesus hari ini menantang kita yang seringkali terjebak dalam kenyamanan atau kebanggaan atas relasi-relasi yang bersifat eksternal—status, posisi, atau hubungan darah. Namun, Yesus menantang kita untuk menempatkan prioritas pada panggilan kita sebagai murid-Nya, mendengarkan dan menjalankan firman Allah. Menjadi saudara dan saudari dalam Kristus bukanlah sekadar panggilan nama, tetapi tentang membiarkan firman Tuhan meresapi hidup kita, mengubah tindakan kita, dan membimbing kita menuju persekutuan dengan-Nya.