Salut, Ibu ini menemukan kekuatannya setelah baca Kitab Suci
Siolais, 30/9/2024 — Bulan Kitab Suci Nasional (BKSN) 2024 segera berakhir. Tetapi kemeriahan dan antusias umat belum berakhir. Beberapa paroki atau stasi dan kapela masih semangat merayakan BKSN dengan berbagai perlombaan yang berkaitan dengan Kitab Suci. Semua umat terlibat, mulai dari anak-anak, orang muda, orang dewasa bahkan orang tua yang sudah lanjut usia.
Kemeriahan BKSN di Paroki Sta. Maria Reinha Rosari Siolais masih dirasakan dan dirayakan oleh umat. Berbagai perlombaan masih dibuat sampai dengan penghujung bulan September.
Di salah satu kapela dalam wilayah kuasi Siolais, tepatnya di Kapela St. Andreas Enoana, semangat umat pun masih tampak. Kapela kecil dengan jumlah KK tidak sampai belasan KK ini, memberi warna lain untuk BKSN tahun ini, dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Tahun ini adalah perdana bagi mereka untuk ber katekese di Bulan Kitab Suci Nasional.
Minggu, 29 September 2024, bertepatan dengan Pesta Para Malaikat Agung, setelah ibadat bersama, umat mengadakan katekese gabungan (OMK dan Orang Dewasa). Beberapa anak pun turut serta. Katekese dipandu oleh salah satu anggota relawan delkit Keuskupan Agung Kupang. Dibuka dengan pengantar dan penjelasan tema untuk pertemuan terakhir “Menjadi Manusia Yang Bersukacita” oleh fasilitator. Dilanjutkan dengan membaca teks kitab suci yang diambil dari kitab Habakuk 3:1-19. Peserta kemudian diajak untuk menemukan teks/ayat yang berkesan dan berbagi pengalaman iman sesuai dengan ayat tersebut.
Ada 3 peserta dengan dengan semangat berbagi pengalaman iman mereka. Dengan pengalaman yang berbeda, ketiga peserta ini mengakui bahwa satu-satunya jalan keluar untuk setiap situasi sulit yang dialami dalam hidup adalah datang kepada Tuhan dalam doa dan berserah pada kuasaNya. “Saya punya masalah terlalu banyak. Tetapi saya percaya, jika saya datang kepada Tuhan dan menyerahkan semuanya kepada Tuhan, pasti Dia menunjukkan jalan keluar. Dan itu terbukti. Setelah saya selalu melibatkan Tuhan dalam hidup saya, masalah mulai terurai dan satu per satu dapat diselesaikan”, kata seorang bapak di akhir sharingnya.
Yang menarik lagi dalam sesi sharing ini adalah pengalaman dari seorang ibu, di mana ia mengakui bahwa dalam kekhawatirannya akan persoalan hidup yang dialami seketika hilang ketika ia membuka Alkitab dan menemukan ayat-ayat dalam kitab suci yang seakan menguatkan dirinya. “Kalau saya tidak buka Alkitab dan tidak menemukan ayat ini, berarti saya selalu mengeluh dan merasa kekurangan setiap hari”, ungkapnya.
Sesi sharing menjadi penguat sesama peserta dalam katekese. Katekese ditutup dengan doa dan perencanaan aksi nyata berupa gotong royong umat untuk pembangunan kapela secara swadaya.