Umat KUB Bunda Segala Bangsa Belajar Kitab Suci
Kupang, 27/9/2024 — Meski hanya dihadiri oleh 8 peserta, KUB Bunda Segala Bangsa Paroki Penfui tetap melaksanakan kegiatan belajar kitab suci khususnya Injil (20/9). Kegiatan ini diinisiasi oleh Ketua KUB, Bapak Antonius Kleden.
“Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengisi Bulan Kitab Suci Nasional karena kegiatan katekese tidak dilaksanakan kali ini. Antusiasme umat akan katekese sangat minim. Maka diskusi kitab suci mungkin lebih menarik minat umat.” Jelas pak Tony.
Kegiatan tetap dilaksanakan meskipun sedikit umat yang hadir. Tema yang diangkat adalah Seluk Beluk Injil Kanonik. Dipandu oleh narasumber RD Sipri Senda, dosen Kitab Suci pada Fakultas Filsafat Universitas Katolik Widya Mandira Kupang, para peserta membolak-balik keempat injil dan menemukan sendiri apa yang dijelaskan narasumber. Hal-hal yang dipelajari adalah makna injil, empat injil kanonik, injil apokrif disertai contohnya, lambang keempat injil, pengarang injil, serta diskusi mengenai beberapa bagian dari injil, misalnya teks mengenai Bunda Maria. Para peserta cukup antusias mempelajari injil karena prosesnya dialog sambil mencermati teks injil untuk mendapat pemahaman. Selain itu pula dijelaskan mengenai kaitan antara kitab suci dan liturgi khususnya dalam perayaan ekaristi.
Peserta diarahkan untuk mencari teks injil yang berbicara mengenai Bunda Maria. Dalam injil Matius teks tentang Maria ditemukan dalam bab 1 dan bab 2. Pada injil Markus ditemukan dalam bab 3:31-35, kisah tentang ibu dan saudara-saudara yang hendak bertemu Yesus, dan bab 6:1-6, yakni kisah tentang Yesus ditolak di Nazaret. Proses pencarian dalam injil Lukas membawa peserta pada penemuan mengenai doa Salam Maria yang petikannya diambil dari perikop Lukas bab 1:28.42. Hal ini membuat para peserta menyadari bahwa ternyata doa Salam Maria sangat biblis. Dalam injil Yohanes, para peserta menemukan kehadiran Bunda Maria dalam awal karya dan akhir karya Yesus: mujizat pertama di Kana, dan akhir hidup Yesus di kayu salib.
Pak Tony Kleden meminta narasumber untuk menjelaskan juga mengenai sharing kitab suci. Setelah penjelasan singkat, para peserta langsung diarahkan untuk membaca teks Yoh 2:1-11 mengenai peranan Bunda Maria dalam mujizat Kana. Dengan pertanyaan penuntun sederhana mengenai bagaimana peranan Bunda Maria dalam peristiwa itu, para peserta menemukan sendiri keutamaan Bunda Maria: tanggap, sigap menolong, menjadi perantara dengan Yesus Putranya. Beberapa peserta kemudian menceritakan pengaman iman mereka, bagaimana peranan Bunda Maria penolong abadi dalam kesulitan yang mereka alami. Solusi terbukti dialami sebagai mujizat karena permohonan mereka kepada Yesus melalui Bunda Maria.