Kamis, Juli 25, 2024
Renungan Harian

Selasa, 16 Januari 2024

1Sam. 16:1-13; Mrk. 2:23-28.

Dalam injil hari ini, Yesus mengajarkan kita bahwa kebaikan dan belas kasihan memiliki tempat yang penting dalam pemahaman atas pelbagai macam norma hukum. Melalui peristiwa ketika Yesus mengingatkan tentang Daud dan pengikutnya yang melanggar aturan makan roti persembahan karena lapar, kita diajak memahami bahwa kebenaran moral tidak selalu terletak pada ketatnya ketaatan literal terhadap norma hukum yang berlaku.

Prinsip yang Yesus sampaikan, bahwa “Hari Sabat diadakan untuk manusia dan bukan manusia untuk Hari Sabat,” menggugah kita untuk menyadari bahwa hukum yang ada haruslah melayani kesejahteraan dan kebutuhan manusia. Ketaatan sejati bukanlah mengorbankan kebaikan manusia demi aturan, tetapi mengakui bahwa aturan itu sendiri ada untuk kebaikan manusia.

Dalam konteks ini, Yesus juga menyatakan diri-Nya sebagai Tuan atas Hari Sabat. Hal ini mengingatkan kita bahwa di tengah ketaatan terhadap hukum, kita perlu mengakui kedaulatan dan belas kasihan Tuhan yang melampaui segala aturan. Kehadiran-Nya membebaskan kita dari kungkungan legalisme dan mengajak kita untuk menjalani kehidupan dengan kasih, keadilan, dan rasa hormat terhadap sesama.

Dengan memahami bahwa hukum termasuk hukum agama memiliki tujuan yang lebih besar, yaitu melayani dan melindungi kehidupan manusia, kita diingatkan untuk tidak mengabaikan kebutuhan dan penderitaan sesama dalam menjalani iman kita. Prinsip ini mengajarkan bahwa esensi kebaikan tidak terletak pada ketaatan buta, tetapi pada cinta kasih dan pelayanan kepada sesama sebagai manifestasi nyata dari kebenaran iman.

Bagikan ke

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *