Kamis, November 20, 2025
BeritaMUSPAS

Romo Darmin: Sekolah Katolik Harus Jadi Komunitas Iman, Bukan Sekadar Lembaga Pendidikan

Kupang, 30 September 2025 – Pada hari kedua Musyawarah Pastoral (Muspas) Keuskupan Agung Kupang 2025, RP. Dr. Vinsensius Darmin Mbula, OFM, atau yang akrab disapa Romo Darmin, menjadi pemateri kedua. Dalam sesi yang dimoderatori oleh Romo Yarid, Romo Darmin secara khusus menyoroti isu seputar Lembaga Pendidikan Katolik.

Dalam pemaparannya, Romo Darmin menegaskan bahwa sekolah Katolik harus benar-benar menghidupi identitasnya. “Sekolah Katolik harus dikelola dengan semangat Injil dan pedagogi Kristiani, menempatkan peserta didik sebagai pribadi yang dikasihi Allah dan dipanggil untuk berkembang secara utuh—iman, akal budi, dan karakter,” ungkapnya.

Ia menjelaskan bahwa sekolah Katolik tidak sekadar tempat transfer ilmu, melainkan komunitas iman yang membentuk pribadi berakar pada kasih Kristus. Dengan merujuk pada pengalaman murid-murid di Emaus (Luk 24:13-35), Romo Darmin menekankan peran pendidik sebagai rekan perjalanan yang penuh empati, sabar, dan mampu menuntun peserta didik dari kebingungan menuju pengharapan.

Lebih lanjut, ia menggarisbawahi bahwa pendidikan Katolik bersifat holistik, mencakup pengembangan intelektual, spiritual, moral, emosional, sosial, dan ekologis. Hal ini sejalan dengan semangat ensiklik ‘Laudato Si’ Paus Fransiskus yang menekankan pentingnya relasi harmonis dengan sesama dan alam.

Namun, Romo Darmin juga tidak menutup mata terhadap tantangan besar yang dihadapi sekolah Katolik saat ini. Mulai dari keterbatasan sumber daya manusia unggul, tata kelola yang belum optimal, hingga kesejahteraan guru yang belum memadai. Meski demikian, ia menawarkan solusi berupa penguatan identitas Katolik, peningkatan mutu pendidikan melalui pembinaan guru yang berkelanjutan, serta tata kelola yang holistik dan inklusif.

“Sekolah Katolik dipanggil untuk menjadi agen transformasi sosial. Bukan hanya menghasilkan lulusan yang cerdas, tetapi pribadi yang beriman, berkarakter, peduli pada keadilan sosial, dan bertanggung jawab terhadap kelestarian lingkungan,” tandasnya.

Sesi ini memberi penegasan kuat bahwa sekolah Katolik adalah salah satu pilar utama dalam mewujudkan visi ‘Gereja Berjalan Bersama Menuju Indonesia Emas’ melalui transformasi pendidikan.

Bagikan ke

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *