Deep Learning dan Human Learning, Dua Jalan Mencerdaskan Bangsa
Kupang, 30 September 2025 – Memasuki sesi kedua di hari kedua Musyawarah Pastoral (Muspas) Keuskupan Agung Kupang 2025, RP. Dr. Vinsensius Darmin Mbula, OFM, kembali tampil sebagai narasumber dengan membawa topik menarik tentang deep learning. Setelah pada sesi pagi hingga siang berbicara mengenai peran Lembaga Pendidikan Katolik, sore harinya Romo Darmin secara khusus mendalami konsep human learning dan deep learning yang menurutnya merupakan dua pendekatan yang saling melengkapi.
Dalam pemaparannya, Ketua Presidium Majelis Nasional Pendidikan Katolik ini menegaskan bahwa human learning berfokus pada pemuliaan martabat manusia dengan membentuk karakter, nilai, serta kesadaran reflektif. Sementara itu, deep learning menekankan pentingnya pemahaman mendalam, berpikir kritis, kreativitas, dan kemampuan memecahkan masalah yang kompleks. “Ketika keduanya berjalan bersama, akan lahir generasi pembelajar yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga matang secara moral, emosional, spiritual, dan sosial,” ujar Romo Darmin.

Diskusi yang kembali dipandu oleh Romo Yarid berlangsung hangat. Sejumlah peserta mengajukan pertanyaan seputar relevansi konsep ini dalam dunia pendidikan di Indonesia, termasuk peran pemerintah dalam pengelolaan pendidikan agar tidak dipolitisasi. Romo Darmin menegaskan perlunya kebijakan yang berpihak pada mutu dan keberlanjutan, bukan pada kepentingan sesaat.

Di akhir sesinya, Romo Darmin mengajukan beberapa rekomendasi praktis. Salah satunya yang cukup menohok adalah, “Guru yang tidak belajar, dilarang mengajar.” Pesan ini menjadi penegasan bahwa transformasi pendidikan hanya mungkin terwujud jika para pendidik sendiri terus membuka diri untuk belajar dan berkembang.
Materi yang disampaikan Romo Darmin tidak hanya memberi pencerahan bagi peserta Muspas, tetapi juga menegaskan kembali komitmen Gereja Katolik dalam menghadirkan pendidikan yang memanusiakan dan memerdekakan, sekaligus relevan dengan tantangan zaman.

