Sabtu, Juli 19, 2025
Berita

Merayakan Minggu Prapaskah III di Paroki St. Maria Bunda Orang Miskin Noelmina

Noelmina, 23/03/2025 – Suasana penuh sukacita dan antusiasme memenuhi Gereja St. Maria Bunda Orang Miskin Noelmina pada Minggu Prapaskah ke-3. Umat dari berbagai kalangan, mulai dari orang tua, kaum muda, hingga anak-anak, hadir dalam perayaan Ekaristi yang berlangsung dengan penuh kekhusyukan. Kehadiran RD. Siprianus Senda bersama tim relawan Komisi Kitab Suci Keuskupan Agung Kupang (KAK) semakin menambah semangat umat untuk mengikuti misa kudus.

Perayaan Ekaristi ini dipimpin oleh RD. Bento Ninu selaku Pastor Paroki, didampingi oleh RD. Siprianus Senda. Dengan mengusung tema “Sabda Tuhan Suluh Hidupku,” misa berlangsung dalam suasana reflektif, sejalan dengan semangat Prapaskah yang mengajak umat untuk semakin dekat dengan Tuhan melalui Sabda-Nya. Dalam sapaan pembuka, RD. Bento Ninu mengajak umat untuk lebih mencintai Kitab Suci sebagai pedoman utama dalam menjalani kehidupan beriman. Menurutnya, Prapaskah adalah momen refleksi dan pertobatan yang harus dijalani dengan ketulusan, dibimbing oleh Sabda Allah yang hidup dalam keseharian umat beriman.

Sabda Allah sebagai Cermin Diri

Dalam homilinya, RD. Siprianus Senda mengangkat kisah panggilan Musa dalam Kitab Keluaran 3:1-8a, 13-15, sebagai inspirasi bagi umat untuk menanggapi panggilan Tuhan. Ia menekankan pentingnya kesetiaan dan ketekunan dalam membaca serta merenungkan Kitab Suci. Menurutnya, Sabda Allah tidak hanya menjadi pedoman hidup, tetapi juga berfungsi sebagai cermin yang mampu menunjukkan kelemahan dan kekurangan diri.

“Setiap kali kita membaca Kitab Suci, kita seperti bercermin. Kita melihat bukan hanya kekuatan, tetapi juga kelemahan kita. Ini mendorong kita untuk lebih fokus memperbaiki diri, daripada sibuk menyoroti kekurangan orang lain yang akhirnya bisa menjerumuskan kita ke dalam dosa,” ujarnya.

Ia juga mengutip pernyataan Santo Ambrosius, “Ketika kita berdoa, kita berbicara dan Tuhan mendengar. Ketika kita membaca Kitab Suci, Tuhan berbicara dan kita mendengarkan.” Dengan lebih banyak mendengarkan suara Tuhan melalui Kitab Suci, umat akan mampu menemukan inspirasi kebaikan yang bersumber dari Allah sendiri.

Kegiatan Katekese yang Menginspirasi

Usai misa kudus, umat tidak langsung pulang. Mereka tetap berada di lingkungan paroki untuk mengikuti serangkaian kegiatan yang telah disiapkan oleh tim relawan Komisi Kitab Suci KAK. Kegiatan ini dibagi ke dalam beberapa kategori, yaitu untuk orang tua, remaja dan kaum muda, serta SEKAMI (Serikat Kepausan Anak dan Remaja Misioner). Dengan format katekese iman, kegiatan ini berlangsung selama kurang lebih dua jam, dipenuhi dengan diskusi, refleksi, serta kuis interaktif yang menarik.

Berbagai hadiah disediakan bagi peserta kuis, seperti Kitab Suci, buku-buku rohani, dan rosario. Namun, lebih dari sekadar mendapatkan hadiah, umat merasa bahagia karena mereka memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang Sabda Allah. Beberapa kegiatan utama yang menarik perhatian adalah seminar, doa Taizé, dan sesi katekese bersama.

Seorang umat yang mewakili suara hati jemaat, Bapak Koten, mengungkapkan harapannya agar kegiatan semacam ini dapat terus berlanjut dalam kunjungan pastoral mendatang. “Mendalami Sabda Allah itu sangat penting, terutama bagi kaum muda yang akan menjadi penerus Gereja. Mereka harus mendapatkan bekal iman yang benar agar mampu bertumbuh dalam kasih dan kebenaran,” tuturnya.

Ucapan Syukur dan Kebersamaan

Menutup rangkaian acara, RD. Bento Ninu menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada RD. Siprianus Senda dan tim relawan Komisi Kitab Suci KAK yang telah meluangkan waktu bersama umat Paroki St. Maria Bunda Orang Miskin Noelmina selama dua hari. Ia juga menyatakan kesiapan paroki untuk menyambut kegiatan serupa di masa mendatang dengan tangan terbuka dan penuh sukacita.

Sebagai puncak kebersamaan, umat dan para relawan menikmati makan siang bersama dalam suasana kekeluargaan. Acara ditutup dengan tarian Tebe, sebuah tarian tradisional yang mencerminkan kegembiraan dan persaudaraan. Momen ini semakin menguatkan rasa kebersamaan di antara umat, sekaligus menegaskan bahwa Sabda Allah adalah sumber kehidupan yang menginspirasi dan menyatukan.

Dengan penuh syukur, umat kembali ke rumah masing-masing, membawa serta semangat baru untuk terus mendalami Sabda Allah dalam kehidupan sehari-hari. (Marlin Gani)

Bagikan ke

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *