KUB Thomas Aquinas Wilayah II Paroki Katedral Kupang, adakan Katekese BKSN Minggu I
Jumat, 05 September 2025, bertempat di rumah ibu Yuli Klau Lemba, Kelompok Umat Basis (KUB) St. Thomas Aquinas mengadakan Katekese Bulan Kitab Suci Nasional (BKSN) minggu I. Hadir dalam pertemuan pertama ini ada 7 orang anggota KUB.
Pada pertemuan Pertama ini, peserta diajak untuk merenungkan tema: “Pembaruan Relasi Dengan Diri Sendiri”. Inspirasi sabda diambil dari Zakharia 1:1-6.
Magdalena Hokor, salah seorang anggota Relawan Komisi Kitab Suci Keuskupan Agung Kupang, diundang untuk menjadi fasilitator. Sebelum mulai katekese, Magdalena menjelaskan langkah-langkah katekese yakni dengan menggunakan metode Lectio Divina, sesuai dengan yang terdapat di dalam buku panduan.
Dalam pengantar, Magdalena juga menguraikan secara singkat latar belakang tema dan jati diri dari nabi Zakharia yang direnungkan dalam 2 pertemuan awal di BKSN. Nubuat nabi Zakharia muncul pada masa setelah pembuangan dan dalam masa proses pembangunan kembali bait Allah.
Dengan menggunakan metode Lectio Divina, Magdalena menuntun peserta untuk masukd an berpartisipasi aktif, mulai dari Lectio, Meditatio, Oratio dan Actio. Tahap Contemplatio dilangkahi karena membutuhkan durasi waktu yang lama.
Pada tahap Lectio, peserta membaca secara bergantian ayat ganjil dan genap, kemudian bersama-sama mendalami teks dengan menggunakan rumus 5W+1H. Dalam pendalaman teks, menariknya adalah peserta kemudian menyadari bahwa untuk mengerti teks dengan rumus 5W+1H ternyata sangat membantu untuk memahami teks. “Ini adalah pertama kali kami menggunakan metode Lectio Divina di KUB kami dalam pertemuan katekese. Ternyata luar biasa. Isi teks yang kita baca dapat dengan mudah kita pahami. Mantap.”, ungkap seorang peserta.
Semua peserta yang hadir sangat antusias. Beberapa yang selama ini jarang sharing, akhirnya membagikan sharing pengalaman iman mereka karena merasa tersentuh oleh Sabda Tuhan. Di tahap actio, peserta memutuskan untuk melakukan aksi nyata secara pribadi sesuai dengan tema minggu pertama yang direnungkan.
“Aksi nyata tetap dilaksanakan. Meski dilakukan secara pribadi tetapi harus dilaksanakan sesuai dengan pesan sabda yang kita renungkan pada malam ini. Karena katekese tanpa aksi nyata itu sama dengan sia-sia”, tegas fasilitator di akhir pertemuan.
Pertemuan hari pertama yang berdurasi kurang lebih satu setengah jam itu terasa singkat. Sabda Tuhan sungguh menyapa peserta yang hadir. Semua pulang dengan hati yang gembira. Semua pulang dengan kesan yang mendalam untuk katekese ini. Tuhan selalu berbelas kasih untuk menunggu anakNya pulang kembali. (Evi Lemba)