Hari Kedua Sosialisasi BKSN 2025: Umat Siolais Ikuti Sosialisasi Alkitab Deuterokanonika TB2
Siolais, 31 Agustus 2025 – Memasuki hari kedua Sosialisasi BKSN 2025, umat Kuasi Paroki Sta. Maria Reinha Rosari Siolais menunjukkan antusiasme luar biasa dalam mengikuti Sosialisasi Alkitab Deuterokanonika TB2 yang dipandu oleh tim relawan Komisi Kitab Suci Keuskupan Agung Kupang.
Kegiatan ini diawali dengan Perayaan Ekaristi Hari Minggu Biasa XXII yang sekaligus menjadi Misa Pembukaan Bulan Kitab Suci Nasional (BKSN) 2025. Ekaristi dipimpin Pastor Kuasi, RD. Marselus Nubatonis, dengan perarakan Kitab Suci yang dibawa seorang anak SEKAMI berbusana adat perpaduan Timor, Flores, dan Sumba. Perpaduan ini melambangkan bahwa Sabda Allah merangkul keberagaman budaya dan menembus segala batas.
Dalam homilinya, Romo Marselus atau akrab disapa Romo Ma’e, mengingatkan umat untuk selalu rendah hati dan terbuka dalam menanggapi undangan Tuhan. “Semoga Sabda Allah yang kita renungkan selama BKSN ini menjadi pedoman dalam hidup kita bersama, tidak hanya di bulan September, tetapi seterusnya di mana saja kita berada,” pesannya.
Usai Ekaristi, umat mengikuti Sosialisasi Alkitab Deuterokanonika TB2 yang dibawakan oleh Evi Lemba. Sesi ini diselingi dengan diskusi interaktif. Salah satu pertanyaan yang muncul adalah tentang kewajiban membawa Alkitab saat Ekaristi. Menjawab hal ini, Evi menegaskan bahwa setiap orang Katolik seharusnya memiliki dan membaca Alkitab. “Saat Ekaristi, umat boleh membawa Alkitab, tetapi saat bacaan Kitab Suci dilantunkan, sikap kita adalah mendengarkan, bukan membaca sendiri,” jelasnya. Ia juga membagikan cara sederhana memahami Kitab Suci melalui rumus 5W+1H yang sebelumnya telah dilatih dalam metode Lectio Divina.
Selain itu, umat juga mendapat pencerahan dari Antje Panggur, relawan Kitab Suci sekaligus anggota Kerasulan Kerahiman Ilahi KAK. Ia mengajak umat untuk semakin dekat dengan Yesus Sang Raja Kerahiman Ilahi melalui doa dan devosi. “Tahun Yubileum ini adalah kesempatan penuh rahmat untuk kembali pulang kepada kasih dan kerahiman Tuhan,” ungkapnya.
Tak mau kalah, anak-anak SEKAMI pun ikut memeriahkan kegiatan. Dengan pendampingan Magdalena Hokor dan Vensi Masning, mereka belajar dasar-dasar Kitab Suci lewat kuis ringan, permainan, lagu-lagu, dan animasi tepuk khas SEKAMI. Anak-anak usia 6–8 tahun mengikuti lomba mewarnai bertema Injil Minggu Biasa XXII, sementara kelompok usia 9–14 tahun asyik menyusun kata-kata Injil yang diacak. Kegiatan ditutup dengan pembagian doorprize berupa Alkitab, gambar Kerahiman Ilahi, dan buku pengenalan Kitab Suci.
Sesi hari kedua yang berlangsung sekitar dua jam ini meninggalkan kesan mendalam. Beberapa umat langsung membeli Alkitab yang tersedia, sementara yang lain menyampaikan rasa syukur karena dapat terlibat langsung dalam kegiatan penuh sukacita ini.
Semoga melalui sosialisasi ini, semakin banyak umat Kuasi Paroki Siolais yang mencintai Kitab Suci dan menjadikannya sumber kekuatan iman dalam kehidupan sehari-hari.
(Evi Lemba)