Jumat, 4 April 2025
Hari Biasa Pekan IV Prapaskah
Keb. 2:1a,12-22; Mzm. 34:17-18,19-20,21,23; Yoh. 7:1-2,10,25-30
Bacaan Injil hari ini menggambarkan bagaimana Yesus menghadapi kebingungan dan penolakan dari orang-orang di Yerusalem. Mereka mempertanyakan identitas-Nya, meragukan asal-usul-Nya, dan bahkan berniat membunuh-Nya. Di satu sisi, mereka mengenal Yesus sebagai seseorang dari Nazaret, tetapi di sisi lain, mereka tidak memahami bahwa Dia berasal dari Allah.
Situasi ini mengajarkan kepada kita beberapa hal penting:
1. Rencana Allah Tidak Bisa Dibatalkan oleh Manusia
Yesus tidak pergi secara terbuka ke pesta Pondok Daun, tetapi kemudian Dia datang dengan cara yang tersembunyi. Ini menunjukkan bahwa Yesus selalu bertindak sesuai dengan rencana Bapa-Nya, bukan mengikuti tekanan atau keinginan manusia. Bahkan ketika orang-orang berusaha menangkap-Nya, mereka tidak dapat melakukannya karena “waktu-Nya belum tiba.” Hal ini mengingatkan kita bahwa dalam hidup, segala sesuatu berjalan menurut waktu dan kehendak Allah. Kita tidak perlu takut menghadapi tantangan, karena jika kita hidup dalam rencana Allah, Dia sendiri yang akan menjaga dan menuntun kita.
2. Mengenal Yesus Secara Mendalam, Bukan Sekadar dari Luar
Orang-orang di Yerusalem berpikir bahwa mereka mengenal Yesus hanya karena mengetahui asal-usul-Nya secara lahiriah. Tetapi Yesus menegaskan bahwa Ia diutus oleh Bapa. Ini menunjukkan bahwa mengenal Yesus tidak cukup hanya dengan pengetahuan intelektual atau sekadar tradisi, tetapi harus melalui pengalaman iman yang mendalam. Kita dipanggil untuk membangun relasi yang lebih dekat dengan Yesus dalam doa, sakramen, dan pelayanan, agar semakin mengenal-Nya sebagai Tuhan dan Juruselamat kita.
3. Percaya kepada Yesus dalam Segala Keadaan
Meskipun Yesus menghadapi perlawanan dan ancaman, Dia tetap menjalankan misi-Nya dengan setia. Ini adalah teladan bagi kita untuk tetap percaya kepada Tuhan, bahkan ketika kita menghadapi tantangan, penolakan, atau kesulitan dalam kehidupan. Jangan takut untuk tetap hidup dalam kebenaran, meskipun dunia mungkin menolak atau tidak memahami kita.
Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan, Marilah kita belajar dari bacaan hari ini untuk semakin percaya pada rencana Tuhan, membangun relasi yang lebih dalam dengan Yesus, dan tetap teguh dalam iman, meskipun menghadapi tantangan. Semoga kita semakin mengenal Yesus bukan hanya dengan pikiran, tetapi juga dengan hati dan tindakan nyata dalam hidup kita.
Amin.
