Komisi Kitab Suci KAK Gelar Sosialisasi Kitab Suci TB2 Dan Pelatihan Lectio Divina di Stasi Soba, Paroki Battuna
Soba, 9 N0vember 2025 – Komisi Kitab Suci Keuskupan Agung Kupang diwakili oleh Tim Relawan, menggelar Sosialisasi Alkitab Deuterokanonika TB2 dan Pelatihan Lectio Divina di Kapela Stasi St. Fransiskus Xaverius, pada Sabtu dan Minggu, 8-9 November 2025. Kegiatan yang dilakukan selama dua hari di Stasi St. Fransiskus Xaverius-Soba, Paroki Sta. Maria Imaculata Battuna tersebut disambut baik oleh seluruh umat di sana.
Peserta yang hadir dalam kegiatan ini adalah pengurus Dewan Pastoral Stasi (DPS), umat dari tiga KUB yang ada di Stasi Soba, baik orang tua, OMK (Orang Muda katolik) dan Sekami. Kurang lebih ada 35 peserta yang hadir dan terlibat langsung dalam kegiatan tersebut.

Kegiatan dibuka oleh RD. Ignatius Rure Meol selaku vikaris parokial di paroki Sta. Maria Immaculata Batuna yang tinggal menetap di stasi Soba. Dalam sambutannya Romo Gio, begitu beliau disapa, menyambut baik kegiatan ini. “Ini adalah kesempatan langka untuk umat di stasi Soba. Kegiatan seperti ini sangat baik, karena bicara tentang Kitab Suci berarti kita bicara tentang salah satu sumber iman dalam gereja Katolik. Saya berharap umat dapat mengikuti kegiatan ini dengan aktif dan semoga setelah kegiatan ini, umat semakin akrab dengan kitab suci dan menjadikannya sebagai pedoman dalam hidup”, ujarnya.
Kegiatan sosialisasi ini adalah bagian dari program kerja Komisi Kitab Suci Keuskupan Agung Kupang yang bertujuan agar Alkitab Deuterokanonika TB2 dapat dikenal oleh umat di semua paroki, khususnya di paroki-paroki dan stasi di luar kota. Selain Sosialisasi, Tim relawan Komisi KS juga membantu mendistribusikan Alkitab Deuterokanonika TB2 dengan harga subsidi.

Selama kurang lebih dua hari, umat Stasi Soba mengikuti berbagai materi yang dibawakan oleh Tim Relawan, seperti Sosialisasi Alkitab Deuterokanonika, Pelatihan Lectio Divina, Diskusi Tematis Kitab Suci, Ibadat Taize, Sosialisasi Kerahiman Ilahi dan Animasi Kitab Suci bagi Sekami.
Evi Lemba dalam materi Sosialisasi Alkitab Deuterokanonika TB2 menjelaskan tentang alasan revisi alkitab dari TB1 menjadi TB2, sambil menegaskan kembali tujuh kitab yang tergabung dalam kitab-kitab Deuterokanonika. Hal ini dilakukan karena masih banyak umat yang bingung apa itu deuterokanonika serta tidak bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan tujuh kitab tersebut.
Pada sesi pelatihan Lectio Divina yang dibawakan oleh Magdalena Hokor, beberapa umat berbagi pengalaman tentang kesetiaan mereka dalam membaca kitab suci dan juga terlibat aktif dalam kegiatan katekese. “Kami cukup aktif mengikuti katekese di KUB masing-masing. Fasilitator katekese adalah para ketua KUB. Meskipun tidak semua umat yang hadir, tetapi katekese tetap berjalan dengan baik di sini”, tutur Erlis, Ketua OMK di stasi Soba.

Kegiatan sosialisasi yang berlangsung dengan semangat kekeluargaan terlihat dalam relasi komunikasi antara umat dan tim yang begitu akrab dan santai. Kebahagiaan yang terpancar dari keluarga-keluarga sederhana yang menjadi tempat menginap para relawan menjadi bekal semangat bagi para relawan untuk terus giat berbagi informasi dan pengetahuan tentang kitab suci.
Sebelum kegiatan berakhir, tim relawan berbagi doorprize bagi umat yang hadir. Semua kelompok baik orang tua, OMK dan Sekami, mendapat doorprize berupa alkitab, buku bacaan rohani dan snack sebagai apresiasi atas kehadiran dan kesediaan umat untuk mengikuti kegiatan sosialisasi. “Kami sangat senang dengan kegiatan ini. Kami jadi tahu bahwa gereja Katolik kini telah membuat revisi Alkitab. Terima kasih untuk para relawan yang sudah berbagi informasi dan mendistribusikan bagi kami Alkitab Deuterokanonika TB2 ini”, ungkap seorang bapak dengan wajah gembira.

Kebersamaan di stasi Soba ditutup dengan makan siang bersama di pendopo pastoran stasi. Cerita sharing pengalaman sepanjang jamuan makan siang menjadi sangat menyenangkan. Semua yang hadir bergembira. Sabda Tuhan telah menyentuh setiap hati yang berbagi dan mau terbuka. Semoga sabda Tuhan terus diperdengarkan dari rumah ke rumah di dalam wilayah stasi Soba, meski menjadi kelompok minoritas di desa Soba. (Chia Huki)

