Jumat, Oktober 24, 2025
Berita

Komunitas Kerasulan Kerahiman Ilahi KAK Rayakan Pesta Sta. Faustina di Paroki Sta. Maria Immaculata dengan Iman dan Belas Kasih

Batuna, 5 Oktober 2025 – Komunitas Kerasulan Kerahiman Ilahi (K3I) Keuskupan Agung  Kupang baru saja memperingati pesta Santa Faustina dengan penuh khidmat di Paroki Santa Maria Immaculata Batuna. Perayaan yang berlangsung pada tanggal 5 Oktober 2025 ini menjadi puncak dari rangkaian kegiatan spiritual yang telah dipersiapkan selama sembilan hari melalui novena Santa Faustina. Meskipun tidak dirayakan secara khusus karena jatuh pada hari minggu, namun Romo Sintus menegaskan dalam homilinya bahwa Santa Faustina sebagai rasul Kerahiman Allah telah mengabdikan seluruh hidupnya hanya untuk Tuhan. Sta. Faustina telah melihat Kerahiman dan belas kasih Allah kepada manusia. Panggilan kita sebagai pengikut Kristus adalah untuk mempercayai belas kasih Tuhan yang tak terbatas sekaligus menjadi saluran kasih bagi sesama, tegas Romo Sintus. Romo Jefri sebagai Pastor Paroki dalam sambutan hangatnya berjanji untuk mendampingi dan mendukung kegiatan kerahiman Ilahi. Komunitas Kerahiman Ilahi yang dimoderatori Romo Sipri telah berbuat kasih untuk Paroki ini, setidaknya Bersama Relawan Kitab Suci telah menyumbang Pembangunan gereja sebanyak 500 zak semen. Kita bersyukur bahwa ini adalah karya Kerahiman Ilahi. Lebih lanjut Romo Jefry menambahkan, Ketika kita benar-benar mengandalkan Tuhan, kita akan mampu mengampuni orang lain, menolong yang membutuhkan, dan terutama mengasihi mereka yang sulit kita kasihi. Itulah esensi sejati dari devosi Kerahiman Ilahi.

Komunitas Kerasulan Kerahiman Ilahi merupakan sebuah gerakan spiritual dalam Gereja Katolik yang menekankan pada dua pilar utama: mengandalkan Tuhan sepenuhnya dan meneladani belas kasih Allah dalam kehidupan sehari-hari. Spiritualitas ini didasarkan pada wahyu yang diterima Santa Faustina Kowalska, seorang biarawati Polandia yang dikanonisasi pada tahun 2000.  Sebelum menggelar misa puncak di Paroki Batuna, Komunitas Kerahiman Ilahi telah melaksanakan rangkaian novena selama sembilan hari berturut-turut. Novena ini dilakukan secara pribadi, keluarga, dan di kelompok umat basis yang memilik sejumlah devosan dengan penuh semangat dan ketekunan. Novena yang dengan ujud khusus yakni jiwa-jiwa di Purgatorium, para biarawan/i, dan para perantau. Novena ini menjadi momen penting bagi kami untuk memperdalam pemahaman tentang Kerahiman Ilahi sekaligus mempersiapkan diri secara spiritual untuk merayakan pesta Santa Faustina,” jelas Silvester, koordinator K3I Kesukupan Agung Kupang.

Juga mendoakan umat untuk semakin mencintai kerahiman Allah, demikian disampaikan Ketua K3I KAK, Silvester Tena dalam sambutannya. Sebagai devosan ada lima sarana devosi kerahiman Ilahi antara lain menghormati Gambar Kerahiman Ilahi, Doa Kerahiman, Doa Koronka, Minggu Kerahiman, dan kerasulan kerahiman. Salah satu hasil kongres Tahun 2025 di Merauke bahwa budaya peduli harus disosialisasikan dan dilaksanakan di Regio, Keuskupan, dan Paroki. Kita harus peduli bagi migran dengan Doa dan Perhatian atau belas kasih dan juga peduli sesama manusia atau devosan. Kongres VI tahun 2028 akan dilaksanakan di Keuskupan Denpasar, ungkap Silvester.

Sebagai wujud nyata dari spiritualitas Kerahiman Ilahi yang mengajarkan belas kasih kepada sesama, Komunitas Kerasulan Kerahiman Ilahi memberikan tali kasih berupa bantuan finansial untuk pengembangan kegiatan paroki dan buku panduan doa Kerahiman Ilahi. Penyerahan tali kasih diwakili oleh Ibu Helmi sebagai Pengurus K3I Paroki Sta. Maria Assumpta kepada Romo Jefry Bonlai usai misa kudus. Ibu Helmi juga sebagai koordinator seksi usaha dana pengurus K3I Keuskupan Agung Kupang. Kami percaya bahwa iman tanpa perbuatan adalah mati. Melalui tali kasih ini, kami ingin menunjukkan bahwa devosi kepada Kerahiman Ilahi tidak hanya berhenti pada doa, tetapi juga harus diwujudkan dalam tindakan konkret membantu sesama,” kata Silvester Tena yang diamini oleh lima puluhan devosan yang turut hadir dalam misa tersebut.

Romo Jefry Bonlai menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya atas tali kasih yang diberikan. “Bantuan ini akan kami gunakan untuk mengembangkan berbagai kegiatan pastoral di paroki, terutama bagi anak-anak dan remaja. Buku panduan doa Kerahiman Ilahi juga akan sangat membantu umat untuk memperdalam devosinya,” tutur Romo Jefry.

Ketua K3I Keuskupan Agung Kupang menjelaskan bahwa tidak ada salahnya devosi pribadi atau keluarga, namun berdevosi secara komunitas jauh lebih baik, karena, Pertama, di dalam komunitas kita diasah atau ditempa kesabarannya, komitmennya dan ini bisa melatih dan menumbuhkan iman kita. Kedua, berkarya dengan kelompok pasti dapat dilakukan dengan baik dan besar. Ketiga, dalam komunitas ada bimbingan dari Pastor pendamping (moderator), dan keempat, bisa saling menguatkan di antara para devosan.

Perayaan pesta Santa Faustina di Paroki Batuna meninggalkan kesan mendalam bagi semua yang hadir. Banyak devosan yang mengaku merasakan kedamaian dan kekuatan baru dalam imannya. “Saya benar-benar tersentuh oleh homeli Romo Sintus tentang pengampunan. Saya pulang dengan hati yang lebih ringan dan semangat yang baru untuk meneladani Kerahiman Ilahi dalam hidup saya,” ungkap Ibu Paulina, salah seorang devosan yang diamini beberapa devosan lainnya. Misa dihadiri ratusan umat dan mereka berjanji akan menjadi devosan, ungkap Pak Dami, salah satu pengurus DPP.

Sementara itu, Romo Jefry Bonlai berharap semangat Kerahiman Ilahi terus menyebar di wilayah Keuskupan Agung Kupang. “Kita hidup di zaman yang penuh dengan kekerasan dan kebencian. Devosi kepada Kerahiman Ilahi menjadi obat yang sangat dibutuhkan dunia saat ini. Mari kita jadikan Kerahiman Ilahi sebagai inspirasi dalam setiap tindakan kita,” pesan Romo Jefry.

Perayaan pesta Santa Faustina yang digelar oleh Komunitas Kerahiman Ilahi Keuskupan Agung Kupang di Paroki Batuna menjadi saksi nyata bagaimana spiritualitas dapat menggerakkan hati umat untuk beriman dan berbelas kasih. Dari novena sembilan hari hingga misa puncak, hingga penyerahan tali kasih, semua rangkaian kegiatan ini menunjukkan komitmen komunitas untuk menghayati dan meneladani pesan Kerahiman Ilahi. Seperti yang sering diucapkan Santa Faustina dalam buku hariannya, “Yesus, aku percaya pada Engkau.” Semoga devosi ini terus berkembang dan membawa berkah bagi seluruh umat di Keuskupan Agung Kupang dan di mana pun mereka berada.

Bagikan ke

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *