Sabtu, 28 Juni 2025
PW. Hati Tersuci Santa Perawan Maria –
Yesaya 61:9-11; Lukas 2:41-51
Hari ini kita memperingati Hati Tersuci Santa Perawan Maria, sebuah hati yang menjadi simbol kasih yang murni, ketaatan yang utuh, dan kesetiaan yang dalam kepada Allah. Injil hari ini mengisahkan pengalaman Maria yang sangat manusiawi: kehilangan Yesus selama tiga hari dan mencarinya dengan penuh kecemasan. Ketika akhirnya mereka menemukan-Nya di Bait Allah, Maria bertanya dengan suara hati seorang ibu: “Nak, mengapa Engkau berbuat demikian terhadap kami?”
Peristiwa ini bukan hanya tentang kegelisahan seorang ibu yang mencari anaknya, melainkan juga tentang iman yang diuji dan kasih yang diuji oleh ketidakmengertian. Maria tidak langsung memahami mengapa Yesus harus tinggal di rumah Bapa-Nya, tetapi ia tidak mengeluh atau menolak. Lukas mencatat bahwa Maria menyimpan semua perkara itu di dalam hatinya. Inilah kekuatan dari Hati Tersuci Maria: hati yang tidak terburu-buru menghakimi, tetapi diam dan merenungkan, yang mencintai dalam keheningan dan tetap percaya meski tak sepenuhnya mengerti.
Dalam hidup kita, sering kali kita juga mengalami kehilangan, kebingungan, dan pertanyaan yang tak terjawab. Dalam semua itu, kita diajak belajar dari hati Maria—untuk mencintai dengan sabar, untuk percaya dalam gelap, dan untuk tetap setia di tengah luka. Hati Maria adalah hati yang lembut namun kuat, hening namun berani.
Semoga dengan meneladani Hati Tersuci Maria, kita pun semakin mampu mencintai Tuhan dengan segenap hati, dan menghayati iman dengan kerendahan hati serta kesetiaan yang tak tergoyahkan. Amin.
