Kamis, 27 Maret 2025
Hari biasa Pekan III Prapaskah
Yer. 7:23-28; Mzm. 95:1-2,6-7.8-9; Luk. 11:14-23
Dalam Injil hari ini, Yesus mengusir setan dari seorang yang bisu, dan setelah setan itu keluar, orang tersebut dapat berbicara. Namun, respons dari orang-orang yang menyaksikan peristiwa ini berbeda-beda. Ada yang kagum, tetapi ada juga yang meragukan dan bahkan menuduh Yesus mendapat kuasa dari Beelzebul, penghulu setan. Mereka yang meragukan Yesus meminta tanda tambahan, seolah-olah mujizat yang baru saja terjadi masih belum cukup untuk membuktikan siapa Yesus sebenarnya.
Yesus menjawab tuduhan mereka dengan sebuah pengajaran yang sangat jelas: jika kerajaan terbagi melawan dirinya sendiri, maka kerajaan itu akan runtuh. Jika Yesus mengusir setan dengan kuasa setan, maka itu berarti setan sedang melawan dirinya sendiri, dan itu tidak masuk akal. Sebaliknya, Yesus menegaskan bahwa jika Ia mengusir setan dengan kuasa Allah, maka itu adalah tanda bahwa Kerajaan Allah telah hadir di tengah-tengah mereka.
Saudara-saudari sekalian, dalam hidup kita, kita juga dihadapkan pada pilihan untuk menerima atau menolak Kristus. Tidak ada posisi netral dalam iman. Yesus berkata dengan tegas: “Siapa tidak bersama Aku, ia melawan Aku dan siapa tidak mengumpulkan bersama Aku, ia mencerai-beraikan” (Lukas 11:23). Ini adalah panggilan bagi kita untuk dengan jelas menentukan di pihak mana kita berdiri. Apakah kita sungguh-sungguh bersama Kristus atau justru hidup dalam keragu-raguan dan kompromi dengan kuasa kegelapan?
Sering kali, tanpa kita sadari, kita bisa saja menjadi seperti orang-orang yang menuntut tanda tambahan. Kita mungkin berkata, “Tuhan, berikanlah aku bukti lain supaya aku bisa lebih percaya.” Padahal, bukti kasih dan kuasa Tuhan sudah nyata dalam kehidupan kita setiap hari. Bukankah kita telah menerima begitu banyak berkat? Bukankah Tuhan selalu menyertai kita dalam perjalanan hidup kita? Namun, sering kali kita lebih fokus pada kesulitan dan penderitaan, lalu kita meragukan kehadiran Tuhan.
Dalam dunia yang penuh dengan tantangan dan godaan ini, kita dipanggil untuk berani memilih Kristus sebagai Raja dalam hidup kita. Jika kita bersama Dia, kita akan mengalami kemenangan atas kuasa dosa dan kejahatan. Namun, jika kita menjauh dari-Nya, kita justru membuka celah bagi kuasa kegelapan untuk menguasai hidup kita.
Oleh karena itu, marilah kita sungguh-sungguh berkomitmen untuk hidup dalam terang Kristus. Jangan biarkan keraguan dan kompromi mengaburkan iman kita. Setiap hari, kita harus memilih untuk tetap setia kepada Tuhan dengan doa, firman-Nya, dan tindakan kasih kepada sesama. Biarlah hidup kita menjadi bukti nyata bahwa Kerajaan Allah sungguh hadir dan berkuasa di dunia ini.
Semoga Tuhan memberkati kita semua. Amin.
