Jumat, Oktober 3, 2025
BeritaMUSPAS

Tim Perumus MUSPAS KAK 2025 Sampaikan Rumusan Akhir: Pendidikan Katolik Sebagai Jalan Transformasi Menuju Indonesia Emas

Kupang, 3 Oktober 2025 – Musyawarah Pastoral (MUSPAS) Keuskupan Agung Kupang tahun 2025 resmi memasuki tahap akhir dengan pemaparan hasil rumusan dari Tim Perumus. Tim yang terdiri dari Romo Sipri Senda, Romo Irenius Benu, Romo Sintus Runesi, Romo Yohanes Tnomel, dan Pater Valens Aquino, CMF menyampaikan rangkuman hasil diskusi, dinamika, serta berbagai usulan yang berkembang selama lima hari penyelenggaraan Muspas di Hotel Sahid T-More, Kupang.

Rumusan akhir ini disusun untuk menjadi rekomendasi pastoral dan akan diserahkan kepada Uskup Agung Kupang, Mgr. Hironimus Pakaenoni, sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun arah pastoral Keuskupan Agung Kupang lima tahun mendatang.

Dalam pemaparan, Tim Perumus menegaskan bahwa tema Muspas 2025 – “Gereja Keuskupan Agung Kupang Berjalan Bersama Sebagai Peziarah Pengharapan Menuju Indonesia Emas Melalui Transformasi Pendidikan” – telah tercermin dalam dinamika dan usulan peserta. Pendidikan Katolik dipandang sebagai pintu utama untuk membangun manusia seutuhnya: beriman, berkarakter, cerdas, dan peduli pada kehidupan sosial serta lingkungan.

Beberapa rekomendasi penting yang muncul antara lain:

  • Penguatan Sinodalitas dalam persekutuan, partisipasi, dan perutusan umat pasca-Sinode, dengan perhatian khusus pada keterlibatan keluarga, OMK, serta kelompok kategorial.
  • Transformasi Pendidikan Katolik melalui peningkatan kualitas guru, perbaikan sarana-prasarana, pembaruan kurikulum berbasis iman dan karakter, serta penguatan identitas sekolah Katolik.
  • Solidaritas Kota–Pedalaman, dengan pola subsidi silang antar-paroki dan dukungan nyata bagi sekolah-sekolah di wilayah terpencil dan kepulauan.
  • Keterlibatan Gereja dalam ruang publik, termasuk dalam bidang sosial, politik, dan lingkungan, dengan menyiapkan kader muda Katolik yang berintegritas.
  • Kemitraan strategis dengan pemerintah, universitas, lembaga Katolik, dunia usaha, serta organisasi masyarakat untuk memperluas akses dan mutu pendidikan tanpa mengorbankan identitas Katolik.

Rumusan akhir ini juga menekankan bahwa transformasi pendidikan harus berlangsung di tiga ranah: pendidikan formal (sekolah, universitas, asrama), pendidikan nonformal (kursus, BLK, pelatihan umat), dan pendidikan informal (keluarga dan komunitas iman). Semua jalur pendidikan ini dipandang sebagai bagian integral dari misi Gereja untuk mencerdaskan umat dan membangun generasi yang siap menyongsong Indonesia Emas 2045.

Dengan pemaparan ini, Muspas Keuskupan Agung Kupang 2025 menegaskan komitmennya untuk terus berjalan bersama dalam semangat sinodalitas, menjadikan pendidikan Katolik sebagai poros pastoral, serta mengarahkan seluruh karya Gereja demi kesejahteraan umat dan bangsa.

Bagikan ke

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *