Sabtu, Oktober 25, 2025
Renungan Harian

Setiap Pohon Dikenal dari Buahnya

Rabu, 25 Juni 2025 –

Kej. 15:1-12,17-18; Mat. 7:15-;20   

Saudara-saudari terkasih dalam Kristus,

Dalam Injil hari ini, Yesus mengajak kita untuk membuka mata hati dan belajar membedakan yang sejati dari yang palsu. Ia berkata, “Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas.” Ini bukan sekadar peringatan tentang bahaya dari luar, tetapi juga panggilan untuk mawas diri dan semakin mendalami kualitas iman kita.

Di zaman sekarang, tidak sulit menemukan orang yang tampaknya saleh, berbicara indah, dan menggunakan kata-kata rohani. Namun Yesus mengingatkan bahwa penampilan bisa menipu. Tidak semua yang bersinar itu emas. Oleh karena itu, Yesus memberikan satu tolok ukur yang sederhana namun kuat: “Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka.” Artinya, kita mengenal kebenaran seseorang bukan dari apa yang diucapkan, tetapi dari apa yang dihasilkan oleh hidupnya.

Seperti pohon yang dikenal dari buahnya, demikian pula manusia dikenal dari tindakannya. Apakah hidup seseorang membawa kasih, kedamaian, pengharapan, dan kejujuran? Atau justru menghasilkan iri hati, kebencian, perpecahan, dan kesombongan? Buah yang baik tidak bisa datang dari pohon yang buruk, dan buah yang buruk tidak mungkin berasal dari pohon yang baik. Maka, buah hidup menjadi cermin iman kita yang sesungguhnya.

Pesan Injil ini juga mengajak kita untuk melihat ke dalam diri sendiri. Kita pun dipanggil untuk menjadi pohon yang baik. Bukan sekadar tampak religius di luar, tetapi sungguh hidup dalam kasih dan kebenaran. Buah-buah apa yang sudah kita hasilkan hari ini? Apakah hidup kita memberi keteduhan bagi sesama? Apakah kita sudah menjadi pribadi yang menghadirkan pengampunan, kejujuran, dan belas kasih dalam lingkungan kita?

Dalam dunia yang penuh kepalsuan dan topeng, Tuhan memanggil kita untuk menjadi pribadi yang otentik — yang apa adanya, yang berakar dalam sabda-Nya, dan menghasilkan buah yang menghidupkan. Iman bukanlah hiasan luar, melainkan sumber kehidupan yang mengalir dari dalam dan tampak nyata dalam tindakan.

Semoga kita semua, dengan bimbingan Roh Kudus, mampu menjadi pohon yang menghasilkan buah baik, buah yang menyenangkan hati Tuhan dan membawa berkat bagi sesama. Karena pada akhirnya, kita akan dikenal bukan dari kata-kata kita, tetapi dari buah hidup kita. Amin.

Bagikan ke

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *