Siolais Ditetapkan Menjadi Paroki Baru: Kunjungan Perdana Uskup Agung Kupang Membawa Rahmat Besar bagi Umat Siolais
Siolais, TTS – Tanggal 6–7 Oktober 2025 menjadi momen penuh sukacita dan rahmat bagi umat Katolik di wilayah Kuasi Paroki Sta. Maria Reinha Rosari Siolais, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS). Uskup Agung Kupang, Mgr. Hironimus Pakaenoni, melakukan kunjungan pastoral perdananya ke wilayah tersebut sejak ditahbiskan menjadi Uskup Agung Keuskupan Agung Kupang, pada 9 Mei 2024. Kunjungan yang berlangsung dua hari ini menjadi catatan sejarah baru bagi umat Katolik di Siolais—puncaknya ketika Bapak Uskup mengumumkan kenaikan status Kuasi Paroki Siolais menjadi Paroki Siolais.
Sambutan Penuh Sukacita di Nifununa
Senin sore, 6 Oktober 2025, tepat pukul 17.00 WITA, rombongan Bapak Uskup tiba di Kapela St. Yohanes Pemandi Nifununa, salah satu dari empat kapela kecil di bawah wilayah pelayanan Kuasi Paroki Siolais. Euforia umat terlihat luar biasa—sekitar 24 kepala keluarga bersama THS-THM Kuasi Paroki Siolais menyambut Uskup Agung Kupang dengan adat natoni, dipimpin oleh RD. Melkiades Deza.
Kapela sederhana berdinding bebak itu menjadi tempat doa singkat bersama Bapak Uskup yang kemudian memberi berkat bagi umat. “Kami bahagia sekali Bapak Uskup mau datang di tempat kami. Kunjungan ini memberi semangat baru bagi kami umat kecil di sini,” ungkap salah seorang umat penuh haru.
Sambutan Adat Penuh Kehormatan di Siolais
Setelah singgah di Nifununa, rombongan melanjutkan perjalanan sekitar 10 kilometer menuju pusat Kuasi Paroki. Jalanan terjal dan berdebu tak menyurutkan semangat umat yang turut mengiringi perjalanan gembala mereka.
Pukul 18.05 WITA, gong bergema dan pekik sukacita umat menyambut kedatangan rombongan di pintu gerbang kampung Siolais. Dalam dua tahap penerimaan adat, Uskup Hironimus disambut dengan natoni “tsium kap ma fleu” di pintu kampung dan “nesu ma tanana” di pintu halaman gereja. Beliau kemudian dipakaikan busana adat Amanuban lengkap, simbol kehormatan dan penerimaan penuh sebagai gembala baru umat Siolais.
Turut mendampingi Bapak Uskup dalam rombongan ini, Romo Erick Fkun, Sekretaris Jenderal Keuskupan Agung Kupang.
Peresmian Rumah Pastoran dan Peletakan Batu Pertama Gua Maria
Usai sambutan adat, Bapak Uskup memimpin ibadat pemberkatan rumah pastoran baru yang dibangun secara swadaya oleh umat bersama para donatur. Rumah pastoran ini menjadi simbol kerja sama imam dan umat serta wujud nyata komitmen membangun Gereja yang hidup di Siolais.
Keesokan harinya, Selasa, 7 Oktober 2025, Uskup Hironimus memimpin ibadat peletakan batu pertama pembangunan Gua Maria Ratu Rosario—nama yang beliau berikan sendiri dalam ibadat tersebut. Tanah pembangunan gua disumbangkan oleh keluarga Petrus Kase dan Sebastianus Nabuasa, sebagai ungkapan iman dan bakti bagi Gereja.

Perayaan Ekaristi Krisma dan 66 Tahun Iman Katolik di Siolais
Puncak perayaan hari kedua ditandai dengan Perayaan Ekaristi penerimaan Sakramen Krisma bagi 47 peserta, bertepatan dengan peringatan wajib Santa Perawan Maria Ratu Rosario dan ulang tahun ke-66 masuknya Gereja Katolik di tanah Siolais.
Dalam homilinya, Bapak Uskup menegaskan pentingnya doa Rosario dalam kehidupan umat. “Doa Rosario adalah sekolah iman. Bersama Bunda Maria kita merenungkan seluruh kisah hidup Yesus. Doa yang sederhana ini memiliki kekuatan besar dalam hidup kita,” ujar beliau, sambil mengingatkan sejarah kemenangan doa Rosario pada pertempuran Lepanto tahun 1571.
Pengumuman Bersejarah: Kuasi Paroki Siolais Resmi Menjadi Paroki
Dalam sambutannya di akhir misa, Romo Marselus Nubatonis, pastor Kuasi Paroki Siolais, menyampaikan rasa syukur umat atas kunjungan pastoral tersebut. “Kunjungan Bapak Uskup menjadi kekuatan dan semangat baru bagi kami untuk terus bertumbuh dalam iman,” ungkapnya.
Kegembiraan umat mencapai puncak ketika Uskup Agung Kupang mengumumkan secara resmi peningkatan status Kuasi Paroki Siolais menjadi Paroki Siolais.
“Dengan sukacita, saya mengangkat status Kuasi Paroki Siolais menjadi Paroki Siolais. Status sudah jadi paroki, SK akan menyusul setelah ini,” kata Bapak Uskup disambut tepuk tangan meriah dari sekitar 400 umat yang hadir.
Hadir dalam perayaan tersebut lima imam dari berbagai wilayah TTS dan kepulauan: RD. Dixel Susang, RD. Januarius Kado, RD. Johanes Watimena, RD. Johanes Nino, dan RD. Fransiskus Umbu Tuku.
Sukacita Berlimpah di Tanah Siolais
Puncak sukacita umat dirayakan dalam makan bersama dan pembagian hadiah lomba-lomba BKSN, seperti Lomba Kuis Kitab Suci, Lomba Baca Kitab Suci, hingga lomba futsal Sekami dan tarik tambang ibu-ibu.
Pukul 16.00 WITA, Uskup Hironimus bersama rombongan meninggalkan Siolais dengan penuh haru dan doa. Kunjungan perdana ini bukan hanya membawa berkat rohani, tetapi juga menandai babak baru sejarah Gereja Katolik di Siolais—tanah yang kini resmi menjadi Paroki Sta. Maria Reinha Rosari Siolais.


